Duar, Jerapah di Afsel Mati Tersambar Petir
Rabu, 23 September 2020 - 13:26 WIB
ADDIS ABABA - Seekor jerapah ditemukan mati dengan kondisi tengkorak retak. Diduga, jerapah malang itu mati karena tersambar petir akibat tingginya tubuh binatang tersebut.
Bangkai dua ekor jerapah ditemukan pada 2 Maret lalu di cagar alam Rockwood, sekitar 180 km sebelah barat kota Kimberley di Afrika Selatan (Afsel) . Petir diduga langsung menyambar salah satu kepala hewan berleher panjang itu saat badai dahsyat melanda negara Afrika tersebut.
Peneliti konservasi mengatakan dalam sebuah laporan mereka telah menemukan salah satu hewan, seekor jerapah betina berusia lima tahun, memiliki tengkorak yang retak dan ossicone - tulang tanduk kecil jerapah - yang patah setelah badai.
Meskipun tidak ada bukti peer-review untuk sepenuhnya membuktikan tinggi hewan dapat menambah risiko tersambar petir dalam badai, penulis laporan Ciska P. J. Scheijen, mengatakan jerapah mungkin bertindak sebagai penangkal petir hidup.(Baca juga: 23 Orang Tewas Tersambar Petir di India)
"Mengingat petir cenderung mengenai benda tinggi, terutama di area terbuka, ketinggian jerapah dapat membuat mereka sangat rentan terhadap sengatan listrik yang fatal," bunyi laporan itu seperti dilansir dari 9News, Rabu (23/9/2020).
Pada saat kejadian, jerapah berada dalam kawanan yang berjumlah delapan ekor di daerah berumput yang tidak dipenuhi pepohonan, yang berarti jerapah akan menjadi objek tertinggi pada saat badai.
"Tubuh jerapah lain, betina berusia sekitar empat tahun, juga ditemukan sekitar tujuh meter dari hewan dengan tengkorak retak," kata laporan itu.
Dalam laporannya, Scheijen juga mengatakan, jerapah yang lebih muda tidak memiliki tanda-tanda cedera yang menunjukkan bahwa ia juga terkena langsung sambaran petir, tetapi mungkin mati karena listrik yang mengalir di tanah.(Baca juga: Selfie Sambil Genggam Testis Harimau Bonbin, Wanita Ini Picu Kemarahan )
Temuan tersebut mengatakan bahwa hanya ada empat cara hewan bisa mati akibat petir yaitu melalui serangan langsung, kilatan samping dari benda lain yang terkena petir, arus listrik di tanah akibat sambaran, dan jika tubuh bagian atas hewan bersentuhan dengan bagian benda yang tersambar petir lebih tinggi dari titik sambaran awal.
Bangkai dua ekor jerapah ditemukan pada 2 Maret lalu di cagar alam Rockwood, sekitar 180 km sebelah barat kota Kimberley di Afrika Selatan (Afsel) . Petir diduga langsung menyambar salah satu kepala hewan berleher panjang itu saat badai dahsyat melanda negara Afrika tersebut.
Peneliti konservasi mengatakan dalam sebuah laporan mereka telah menemukan salah satu hewan, seekor jerapah betina berusia lima tahun, memiliki tengkorak yang retak dan ossicone - tulang tanduk kecil jerapah - yang patah setelah badai.
Meskipun tidak ada bukti peer-review untuk sepenuhnya membuktikan tinggi hewan dapat menambah risiko tersambar petir dalam badai, penulis laporan Ciska P. J. Scheijen, mengatakan jerapah mungkin bertindak sebagai penangkal petir hidup.(Baca juga: 23 Orang Tewas Tersambar Petir di India)
"Mengingat petir cenderung mengenai benda tinggi, terutama di area terbuka, ketinggian jerapah dapat membuat mereka sangat rentan terhadap sengatan listrik yang fatal," bunyi laporan itu seperti dilansir dari 9News, Rabu (23/9/2020).
Pada saat kejadian, jerapah berada dalam kawanan yang berjumlah delapan ekor di daerah berumput yang tidak dipenuhi pepohonan, yang berarti jerapah akan menjadi objek tertinggi pada saat badai.
"Tubuh jerapah lain, betina berusia sekitar empat tahun, juga ditemukan sekitar tujuh meter dari hewan dengan tengkorak retak," kata laporan itu.
Dalam laporannya, Scheijen juga mengatakan, jerapah yang lebih muda tidak memiliki tanda-tanda cedera yang menunjukkan bahwa ia juga terkena langsung sambaran petir, tetapi mungkin mati karena listrik yang mengalir di tanah.(Baca juga: Selfie Sambil Genggam Testis Harimau Bonbin, Wanita Ini Picu Kemarahan )
Temuan tersebut mengatakan bahwa hanya ada empat cara hewan bisa mati akibat petir yaitu melalui serangan langsung, kilatan samping dari benda lain yang terkena petir, arus listrik di tanah akibat sambaran, dan jika tubuh bagian atas hewan bersentuhan dengan bagian benda yang tersambar petir lebih tinggi dari titik sambaran awal.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda