Pemerintah India Buka Kembali Taj Mahal di Tengah Wabah Covid-19
Selasa, 22 September 2020 - 11:15 WIB
Padahal, Australia pernah selamat dari krisis moneter pada 2008 mengingat perdagangan dengan China stabil. Tahun ini, Australia tidak dapat mengelak. Selain terjadi bencana alam seperti kebakaran hutan yang sangat ekstrem, Australia juga terkena wabah virus corona Covid-19 yang menyebar luas ke negara lain.
Pertumbuhan ekonomi Australia menurun menyusul rendahnya daya beli masyarakat. Sekalipun pemerintah dan bank sentral memberikan bantuan keuangan, sebagian bisnis dan perusahaan tidak mampu bertahan dan ambruk. Kendati begitu, Australia masih beruntung dibandingkan negara maju lain.
Ekonomi Amerika Serikat (AS) menyusut hingga 9,5%, sedangkan Prancis dan Jepang masing-masing menyusut 13,8% dan 7,6%. Inggris bahkan mengalami penurunan hingga 20,4%. Dampaknya di lapangan besar. Selain daya belanja masyarakat menurun, banyak toko dan pabrik di berbagai sektor yang bangkrut. (Lihat videonya: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)
Seperti dilansir BBC, penurunan ini tidak terlepas dari kebijakan lockdown yang melumpuhkan aktivitas bisnis, investasi, dan ekonomi. (Muh shamil)
Pertumbuhan ekonomi Australia menurun menyusul rendahnya daya beli masyarakat. Sekalipun pemerintah dan bank sentral memberikan bantuan keuangan, sebagian bisnis dan perusahaan tidak mampu bertahan dan ambruk. Kendati begitu, Australia masih beruntung dibandingkan negara maju lain.
Ekonomi Amerika Serikat (AS) menyusut hingga 9,5%, sedangkan Prancis dan Jepang masing-masing menyusut 13,8% dan 7,6%. Inggris bahkan mengalami penurunan hingga 20,4%. Dampaknya di lapangan besar. Selain daya belanja masyarakat menurun, banyak toko dan pabrik di berbagai sektor yang bangkrut. (Lihat videonya: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)
Seperti dilansir BBC, penurunan ini tidak terlepas dari kebijakan lockdown yang melumpuhkan aktivitas bisnis, investasi, dan ekonomi. (Muh shamil)
(ysw)
tulis komentar anda