Hakim Agung AS yang Ikonik Ruth Bader Ginsburg Meninggal Dunia
Sabtu, 19 September 2020 - 09:37 WIB
Hakim Agung Amerika Serikat, Ruth Bader Ginsburg, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Ikon progresif dan sesepuh Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS), Ruth Bader Ginsburg, telah meninggal pada usia 87 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas. Berita duka ini diumumkan Mahkamah Agung pada hari Jumat waktu Washington.
"Ginsburg, yang dikenal sebagai Notorious RBG, meninggal malam ini dikelilingi oleh keluarganya di rumahnya di Washington, DC," bunyi pernyataan Mahkamah Agung Amerika, yang dilansir AFP, Sabtu (19/9/2020).
Ginsburg merupakan perempuan kedua yang pernah diangkat menjadi Hakim Agung Amerika. Dia meninggal kurang dari dua bulan sebelum pemilihan presiden (pilpres) AS. Meninggalnya Ginsburg kemungkinan akan membuat Presiden Donald Trump bergerak cepat untuk menunjuk penggantinya. (Baca: Trump Tawarkan Ampunai Assange Jika Beri Info Sumber Email Demokrat )
Senat yang dikuasai Partai Republik kemungkinan besar akan mengonfirmasi pencalonan itu dengan cepat, memperkuat mayoritas konservatif di pengadilan yang memiliki keputusan akhir tentang sejumlah subjek tersentuh yang memecah Amerika—dari aborsi, senjata api, hak sipil, hingga hukuman mati.
Ginsburg, lahir di Brooklyn, New York pada tahun 1933, dan melayani di pengadilan selama 27 tahun.
"Bangsa kita telah kehilangan ahli hukum yang memiliki reputasi bersejarah," kata Ketua Mahkamah Agung John Roberts dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: Jelang Pilpres AS, Trump Digoyang Tuduhan Pelecehan Seks Baru )
"Kami di Mahkamah Agung telah kehilangan seorang kolega yang disayangi. Hari ini kami berduka, tetapi dengan keyakinan bahwa generasi mendatang akan mengingat Ruth Bader Ginsburg seperti yang kami kenal—seorang pejuang keadilan yang tak kenal lelah dan tegas."
"Ginsburg, yang dikenal sebagai Notorious RBG, meninggal malam ini dikelilingi oleh keluarganya di rumahnya di Washington, DC," bunyi pernyataan Mahkamah Agung Amerika, yang dilansir AFP, Sabtu (19/9/2020).
Ginsburg merupakan perempuan kedua yang pernah diangkat menjadi Hakim Agung Amerika. Dia meninggal kurang dari dua bulan sebelum pemilihan presiden (pilpres) AS. Meninggalnya Ginsburg kemungkinan akan membuat Presiden Donald Trump bergerak cepat untuk menunjuk penggantinya. (Baca: Trump Tawarkan Ampunai Assange Jika Beri Info Sumber Email Demokrat )
Senat yang dikuasai Partai Republik kemungkinan besar akan mengonfirmasi pencalonan itu dengan cepat, memperkuat mayoritas konservatif di pengadilan yang memiliki keputusan akhir tentang sejumlah subjek tersentuh yang memecah Amerika—dari aborsi, senjata api, hak sipil, hingga hukuman mati.
Ginsburg, lahir di Brooklyn, New York pada tahun 1933, dan melayani di pengadilan selama 27 tahun.
"Bangsa kita telah kehilangan ahli hukum yang memiliki reputasi bersejarah," kata Ketua Mahkamah Agung John Roberts dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: Jelang Pilpres AS, Trump Digoyang Tuduhan Pelecehan Seks Baru )
"Kami di Mahkamah Agung telah kehilangan seorang kolega yang disayangi. Hari ini kami berduka, tetapi dengan keyakinan bahwa generasi mendatang akan mengingat Ruth Bader Ginsburg seperti yang kami kenal—seorang pejuang keadilan yang tak kenal lelah dan tegas."
(min)
tulis komentar anda