Terbongkar, China Suntik Puluhan Ribu Warga Sebelum Tes Vaksin Selesai
Rabu, 16 September 2020 - 14:21 WIB
BEIJING - China menyuntik puluhan ribu warganya dengan vaksin Covid-19 eksperimental dan menarik minat internasional dalam perkembangannya.
Meski demikian, para pakar khawatir dengan keamanan vaksin yang belum selesai tes standar itu.
China meluncurkan program penggunaan darurat vaksin pada Juli, menawarkan tiga suntikan eksperimental yang dikembangkan unit raksasa farmasi China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech SVA yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat (AS).
Suntikan keempat vaksin Covid-19 dikembangkan oleh CanSino Biologics yang disetujui digunakan oleh militer China pada Juni.
Demi melindungi para pekerja penting dan mengurangi peningkatan wabah, vaksin itu berpotensi membantu peran China dalam mengatasi pandemi Covid-19.
China tidak merilis data resmi tentang pemberian vaksin pada sejumlah kelompok, termasuk pekerja medis, transportasi dan pasar makanan.
China National Biotec Group (CNBG), unit Sinopharm yang mengembangkan dua vaksin penggunaan darurat, dan Sinovac telah mengonfirmasi bahwa puluhan ribu orang telah disuntik vaksin itu.
CNBG juga mengakui telah memberikan ratusan ribu dosis vaksin tersebut. Satu dari vaksin itu mengharuskan satu orang mendapat dua atau tiga suntikan vaksin.
China menerapkan pendekatan dari atas ke bawah untuk mendukung vaksin eksperimental dan mempercepat dukungan komunitas. Mereka yang turut mendapat suntikan vaksin tersebut adalah chief executive officer (CEO) Sinovac dan Sinopharm serta kepala riset militer.
Kepala pakar keamanan biologi di Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit China (CDC) Guizhen Wu mengakui pekan ini bahwa dia juga disuntik vaksin eksperimental pada April, saat dia mengumumkan potensi beberapa vaksin yang sudah dapat diakses publik paling cepat November. (Baca Juga: Netanyahu: Damai dengan Arab Pompa Jutaan Dolar ke Kas Israel)
“Sejauh ini, beberapa orang yang telah divaksin, tak satu pun yang sakit dengan penyakit itu. Sejauh ini, skema vaksin bekerja sangat baik. Tak ada efek samping yang terjadi,” papar Guizhen Wu. (Baca Infografis: Burevestnik : Rudal Jelajah Nuklir Rusia dengan Jangkauan Global)
Komentar Wu itu sesuai dengan komentar CNBG pekan lalu bahwa tak satu pun dari puluhan ribu orang yang telah divaksin dan melakukan perjalanan ke negara-negara risiko tinggi itu terinfeksi Covid-19. “Tak ada kasus reaksi berbahaya,” ujar Wu. (Lihat Video: Ratusan Pengunjung Kafe di Jepara Asyik Berjoget dan Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan)
Meski demikian, para pakar khawatir dengan keamanan vaksin yang belum selesai tes standar itu.
China meluncurkan program penggunaan darurat vaksin pada Juli, menawarkan tiga suntikan eksperimental yang dikembangkan unit raksasa farmasi China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech SVA yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat (AS).
Suntikan keempat vaksin Covid-19 dikembangkan oleh CanSino Biologics yang disetujui digunakan oleh militer China pada Juni.
Demi melindungi para pekerja penting dan mengurangi peningkatan wabah, vaksin itu berpotensi membantu peran China dalam mengatasi pandemi Covid-19.
China tidak merilis data resmi tentang pemberian vaksin pada sejumlah kelompok, termasuk pekerja medis, transportasi dan pasar makanan.
China National Biotec Group (CNBG), unit Sinopharm yang mengembangkan dua vaksin penggunaan darurat, dan Sinovac telah mengonfirmasi bahwa puluhan ribu orang telah disuntik vaksin itu.
CNBG juga mengakui telah memberikan ratusan ribu dosis vaksin tersebut. Satu dari vaksin itu mengharuskan satu orang mendapat dua atau tiga suntikan vaksin.
China menerapkan pendekatan dari atas ke bawah untuk mendukung vaksin eksperimental dan mempercepat dukungan komunitas. Mereka yang turut mendapat suntikan vaksin tersebut adalah chief executive officer (CEO) Sinovac dan Sinopharm serta kepala riset militer.
Kepala pakar keamanan biologi di Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit China (CDC) Guizhen Wu mengakui pekan ini bahwa dia juga disuntik vaksin eksperimental pada April, saat dia mengumumkan potensi beberapa vaksin yang sudah dapat diakses publik paling cepat November. (Baca Juga: Netanyahu: Damai dengan Arab Pompa Jutaan Dolar ke Kas Israel)
“Sejauh ini, beberapa orang yang telah divaksin, tak satu pun yang sakit dengan penyakit itu. Sejauh ini, skema vaksin bekerja sangat baik. Tak ada efek samping yang terjadi,” papar Guizhen Wu. (Baca Infografis: Burevestnik : Rudal Jelajah Nuklir Rusia dengan Jangkauan Global)
Komentar Wu itu sesuai dengan komentar CNBG pekan lalu bahwa tak satu pun dari puluhan ribu orang yang telah divaksin dan melakukan perjalanan ke negara-negara risiko tinggi itu terinfeksi Covid-19. “Tak ada kasus reaksi berbahaya,” ujar Wu. (Lihat Video: Ratusan Pengunjung Kafe di Jepara Asyik Berjoget dan Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan)
(sya)
tulis komentar anda