Siap Pimpin Jepang, Suga Fokus Melanjutkan Abenomics
Rabu, 16 September 2020 - 11:15 WIB
Abe pun menghormati Suga yang kini berusia lebih dari 70 tahu dan menjadikannya sebagai tangan kanan pemerintahannya dengan memberikannya jabatan kepala sekretaris kabinet PM, kombinasi antara kepala staf PM dan juru bicara PM. Kedekatan dan kepercayaan itu menunjukkan Abe juga kemungkinan mewarisi takhtanya kepada Suga. (Baca juga: Studi: Virus Corona Baru Mampu Menyerang Otak)
Abe dan Suga memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Ayah Abe merupakan mantan menteri luar negeri dan pendahulunya adalah mantan PM, sedangkan ayah Suga merupakan seorang petani. Dalam pemerintahan, Abe juga terkenal karismatik, sedangkan Suga pragmatik dan sering membantu menyelesaikan masalah dari balik layar.
Suga tumbuh dan berkembang di daerah terpencil di Prefektur Akita. Dia pindah ke Tokyo saat masuk sekolah menengah atas (SMA). Dia lalu bekerja di berbagai perusahaan mulai dari pabrik hingga pasar ikan Tsukiji sambil kuliah di sebuah universitas. Setelah lulus, dia bekerja di perkantoran yang dikenal di Jepang sebagai “salary man”.
Namun, karier Suga sebagai “salary man” tidak bertahan lama. Dia mulai tertarik dengan dunia politik karena politik dinilai memberikan pengaruh besar terhadap orang banyak. Akhirnya, dia mencalonkan diri menjadi anggota dewan untuk Yokohama. Meski tidak memiliki relasi dan pengalaman politik, Suga berhasil memperoleh kursi. (Lihat videonya: Marion Jola Bikin Heboh karena Bra, Gisella Menyesal Bercerai)
Suga diyakini melakukan kampanye dari rumah ke rumah dengan target 300 rumah per hari atau total 30.000 rumah. Hal itu juga diungkapkan LDP. Saat pemilu bergulir, sebanyak enam sepatu miliknya rusak. Kini, nasibnya berubah. Dia dikenal sebagai tokoh politik besar Jepang dan dipercaya bisa mengatasi permasalahan negara dengan kepala dingin. (Muh shamil)
Abe dan Suga memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Ayah Abe merupakan mantan menteri luar negeri dan pendahulunya adalah mantan PM, sedangkan ayah Suga merupakan seorang petani. Dalam pemerintahan, Abe juga terkenal karismatik, sedangkan Suga pragmatik dan sering membantu menyelesaikan masalah dari balik layar.
Suga tumbuh dan berkembang di daerah terpencil di Prefektur Akita. Dia pindah ke Tokyo saat masuk sekolah menengah atas (SMA). Dia lalu bekerja di berbagai perusahaan mulai dari pabrik hingga pasar ikan Tsukiji sambil kuliah di sebuah universitas. Setelah lulus, dia bekerja di perkantoran yang dikenal di Jepang sebagai “salary man”.
Namun, karier Suga sebagai “salary man” tidak bertahan lama. Dia mulai tertarik dengan dunia politik karena politik dinilai memberikan pengaruh besar terhadap orang banyak. Akhirnya, dia mencalonkan diri menjadi anggota dewan untuk Yokohama. Meski tidak memiliki relasi dan pengalaman politik, Suga berhasil memperoleh kursi. (Lihat videonya: Marion Jola Bikin Heboh karena Bra, Gisella Menyesal Bercerai)
Suga diyakini melakukan kampanye dari rumah ke rumah dengan target 300 rumah per hari atau total 30.000 rumah. Hal itu juga diungkapkan LDP. Saat pemilu bergulir, sebanyak enam sepatu miliknya rusak. Kini, nasibnya berubah. Dia dikenal sebagai tokoh politik besar Jepang dan dipercaya bisa mengatasi permasalahan negara dengan kepala dingin. (Muh shamil)
(ysw)
tulis komentar anda