Mengenal Li Meng Yan, Ilmuwan Janjikan Bukti Covid-19 Buatan Lab Partai Komunis China

Rabu, 16 September 2020 - 00:02 WIB
Menurutnya, jika dia mencoba menceritakan kisahnya di China, maka dia akan dihilangkan dan dibunuh. Wawancara dan tuduhan Li kemudian dikutip oleh banyak media internasional.

Pada Juli 2020, siaran pers dari Hong Kong University (HKU) membantah klaim Li. "HKU mencatat bahwa isi laporan berita tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta utama yang kami pahami. Secara khusus, Dr Yan tidak pernah melakukan penelitian apa pun tentang penularan dari manusia ke manusia dari virus corona baru di HKU selama Desember 2019 dan Januari 2020, pernyataan utamanya dari wawancara tersebut. Kami mengamati lebih lanjut bahwa apa yang mungkin dia tekankan dalam wawancara yang dilaporkan tidak memiliki dasar ilmiah tetapi menyerupai desas-desus," bunyi pihak kampus.

Siaran pers HKU tidak menyebutkan kapan dan mengapa Yan meninggalkan HKU. Menurut laporan South China Morning Post, direktur Hong Kong's School of Public Health HKU, Keiji Fukuda, mengatakan dalam sebuah memo internal kepada staf bahwa tidak ada peneliti yang disebutkan oleh Yan terlibat dalam menutup-nutupi atau penelitian rahasia.

Pada Jumat (11/9/2020), Li Meng Yan diwawancarai di acara talk show televisi Inggris "Loose Woman" dari lokasi yang dirahasiakan dan mengatakan dia berjanji untuk merilis bukti ilmiah bahwa SARS-CoV-2 dibuat di laboratorium Wuhan. "Itu berasal dari laboratorium di Wuhan." (Baca: Xi Jinping: China Lulus Ujian Virus Corona yang Luar Biasa dan Bersejarah )

"Urutan genom seperti sidik jari manusia," ujarnya. “Berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal tersebut."

“Saya akan (menggunakan) bukti ini untuk memberi tahu orang-orang mengapa (virus) ini datang dari laboratorium di China, mengapa mereka yang membuatnya," papar Li.

“Siapa pun, meskipun Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, akan dapat membacanya, dan memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasinya sendiri," lanjut Li.

Pada Agustus, diablakblakan dalam wawancara langsung dengan Taiwan News Agency Lude Press bahwa virus itu dibuat manusia. "Pada waktu itu, saya dengan jelas menilai bahwa virus itu berasal dari laboratorium militer Partai Komunis China," katanya bulan lalu.

"Pasar basah Wuhan hanya digunakan sebagai umpan atau kedok," katanya lagi. Menurut Yan, virus ini bukan dari alam. Namun, Direktur Wuhan Institute of Virology telah menyangkal bahwa virus tersebut secara tidak sengaja menyebar dari fasilitas di Wuhan.

Kemudian pada bulan September, Li menerbitkan sebuah makalah penelitian berjudul "Unusual Features of the SARS-CoV-2 Genome Suggesting Sophisticated Laboratory Modification Rather Than Natural Evolution and Delineation of Its Probable Synthetic Route". Dalam abstraksi makalahnya dinyatakan bahwa SARS-CoV-2 menunjukkan karakteristik biologis yang tidak konsisten dengan virus zoonosis yang terjadi secara alami.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More