Cari Wakil Perempuan, Biden Mulai Menyeleksi Kandidat Cawapres
Senin, 04 Mei 2020 - 11:03 WIB
Dukungan itu berdampak penting pada penanganan krisis pandemi virus korona dan menarik dukungan bagi kaum perempuan. Hillary tetap mendapatkan simpati kuat dari para pendukungnya karena dia memenangkan pemungutan suara populer dibandingkan dengan Trump pada pemilu 2016. Ada kemungkinan juga Hillary bisa menjadi kandidat kuat sebagai calon wakil presiden karena Biden memang berkeinginan mengajak perempuan sebagai pendampingnya.
“Saya sangat senang menjadi bagian dari kampanyemu (Biden) dan bukan hanya mendukungmu. Tapi membantu untuk memperkuat berbagai isu pada pemilu presiden ini,” kata Hillary dilansir Reuters. Kekalahan Hillary masih menimbulkan kemarahan dan perhatian di kalangan pendukung liberal.
Biden dan Hillary sepakat membahas tentang aborsi sebagai bagian penting dalam perawatan kesehatan selama pandemi korona. Mereka juga sepakat memberikan subsidi kepada korban kekerasan rumah tangga hingga bantuan bagi warga AS yang harus berhenti bekerja karena virus korona. “Perempuan kerap diperlakukan tidak adil selama pandemi ini,” kata Hillary.
Biden pun sepakat kalau aborsi akan menjadi perjuangan politiknya selama krisis. Pasalnya, beberapa negara bagian yang dikuasai Republik menolak prosedur aborsi sebagai respons darurat.
Bagaimana respons kubu Trump dengan dukungan Hillary kepada Biden? Manajer kampanye Trump, Brad Parscale, mengatakan tidak ada konsentrasi dukungan kuat jika Joe Biden dan Hillary Clinton bergabung. “Presiden Trump berhasil mengalahkannya (Hillary), dan kini dia juga akan mengalahkan kandidat yang dipilih Hillary,” kata Parscale.
Dukungan bagi Biden dari Hillary memang tidak pernah diragukan. Dia juga telah mendukungan kuat dari kelompok prokemapanan di Partai Demokrat. Apalagi rivalnya di pemilu pendahuluan, Bernie Sanders, juga memberikan dukungan kepada Biden. Selama ini Sanders merupakan representasi demokrat sosialis. (Andika H Mustaqim)
“Saya sangat senang menjadi bagian dari kampanyemu (Biden) dan bukan hanya mendukungmu. Tapi membantu untuk memperkuat berbagai isu pada pemilu presiden ini,” kata Hillary dilansir Reuters. Kekalahan Hillary masih menimbulkan kemarahan dan perhatian di kalangan pendukung liberal.
Biden dan Hillary sepakat membahas tentang aborsi sebagai bagian penting dalam perawatan kesehatan selama pandemi korona. Mereka juga sepakat memberikan subsidi kepada korban kekerasan rumah tangga hingga bantuan bagi warga AS yang harus berhenti bekerja karena virus korona. “Perempuan kerap diperlakukan tidak adil selama pandemi ini,” kata Hillary.
Biden pun sepakat kalau aborsi akan menjadi perjuangan politiknya selama krisis. Pasalnya, beberapa negara bagian yang dikuasai Republik menolak prosedur aborsi sebagai respons darurat.
Bagaimana respons kubu Trump dengan dukungan Hillary kepada Biden? Manajer kampanye Trump, Brad Parscale, mengatakan tidak ada konsentrasi dukungan kuat jika Joe Biden dan Hillary Clinton bergabung. “Presiden Trump berhasil mengalahkannya (Hillary), dan kini dia juga akan mengalahkan kandidat yang dipilih Hillary,” kata Parscale.
Dukungan bagi Biden dari Hillary memang tidak pernah diragukan. Dia juga telah mendukungan kuat dari kelompok prokemapanan di Partai Demokrat. Apalagi rivalnya di pemilu pendahuluan, Bernie Sanders, juga memberikan dukungan kepada Biden. Selama ini Sanders merupakan representasi demokrat sosialis. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda