Besok, Pembicaraan Damai Afghanistan Digelar di Qatar

Jum'at, 11 September 2020 - 15:23 WIB
Prancis dan Australia berkeberatan atas pembebasan enam tahanan Taliban yang terlibat dalam pembunuhan warga negara mereka. (Baca juga: Prancis Minta Afghanistan Tidak Bebaskan Anggota Taliban )

Sumber-sumber Taliban dan pemerintah Afghanistan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kompromi dicapai dengan mengirim enam tahanan ke Qatar di mana mereka akan tetap ditahan.

"Enam saudara kami (tahanan Taliban) tiba di Qatar beberapa saat yang lalu dalam keadaan sehat," kata juru bicara Taliban Naeem Wardak dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: Dorong Perundingan Damai, Afghanistan Bebaskan 200 Tahanan Taliban )

Sebagai bagian dari perjanjian Februari, AS akan menarik pasukannya dari Afghanistan dengan imbalan jaminan keamanan dari Taliban.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan melakukan perjalanan ke Doha untuk ambil bagian dalam pembicaraan damai itu.

Pompeo menyambut baik dimulainya perundingan, dengan mengatakan itu akan menandai kesempatan bersejarah bagi Afghanistan untuk mengakhiri empat dekade perang dan pertumpahan darah.

Pemerintah Afghanistan mendukung sistem politik saat ini, sementara Taliban ingin menerapkan kembali versi hukum Islamnya sebagai sistem pemerintahan negara.

Namun, kelompok bersenjata tersebut memberikan komentar yang tidak jelas tentang mengadopsi sikap yang tidak terlalu ketat terhadap perempuan dan kesetaraan sosial daripada selama aturan 1996-2001 di mana perempuan dilarang bersekolah, bekerja, mengambil bagian dalam politik atau bahkan meninggalkan rumah mereka tanpa izin anggota keluarga laki-laki.

Taliban akan dipimpin oleh Mawlavi Abdul Hakim, ketua hakim kelompok bersenjata dan pembantu dekat ketua kelompok itu Haibatullah Akhunzada.

Tim perunding pemerintah Afghanistan, termasuk Abdullah Abdullah, ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional yang ditugaskan untuk mengadakan pembicaraan dengan kelompok bersenjata itu, berencana terbang ke Doha pada hari Jumat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More