Istri Najib Bayar Cybertroopers Rp357 Juta/Bulan untuk Lindungi Reputasinya

Kamis, 10 September 2020 - 16:03 WIB
Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor. Foto/REUTERS/Lim Huey Teng
KUALA LUMPUR - Istri mantan perdana menteri (PM) Malaysia Najib Razak , Rosmah Mansour, membayar cybertroopers atau pasukan siber RM100.000 (Rp357 juta) per bulan selama sang suami berkuasa. Pasukan siber itu dibayar untuk melindungi reputasinya sebagai Ibu Negara kala itu.

Mantan pejabat khusus untuk Rosmah Mansor, Rizal Mansor, mengungkapkan secara rinci bagaimana kantor perdana menteri (PMO) mengatur divisi khusus Ibu Negara Malaysia (FLOM) untuknya segera setelah suaminya dilantik sebagai perdana menteri pada tahun 2009.

Rizal Mansor yang bekerja dengan Rosmah dari tahun 2009 hingga pertengahan 2018 juga menjelaskan mengapa dirinya dulu ditakuti oleh para pegawai negeri dan instansi pemerintah di seluruh negeri saat itu. (Baca: Lakukan Pencucian Uang, KPK Malaysia Tangkap Istri Najib Razak )



Yang paling mengejutkan, dia mengaku dibayar tunai RM100.000 setiap bulan oleh Rosmah hanya untuk mengelola tim cybertroopers yang ditugaskan untuk menjaga reputasinya.

Para cybertroopers, kata dia, bertanggung jawab untuk memantau dan melawan pemberitaan negatif dan kritis tentang Rosmah di media sosial.

Saksi berusia 45 tahun yang membaca bukti dalam persidangan Rosmah tentang permintaan suap dari sebuah perusahaan untuk membantunya mengamankan proyek RM1,25 miliar di Sarawak, tidak menahan diri saat dia mengungkapkan semua yang terjadi selama masa jabatannya bekerja untuk Rosmah.

Rizal memulai dengan membacakan pernyataan saksi setebal 46 halaman yang menyatakan bahwa ia adalah lulusan Manajemen Bisnis dari Multimedia Universiti dan telah bekerja sebagai juru bicara untuk dua mantan menteri sebelum bergabung dengan TV3 sebagai eksekutif senior komunikasi perusahaan.

Dia akhirnya menjadi Pejabat Khusus Rosmah setelah Najib diangkat sebagai perdana menteri pada tahun 2009 dan divisi FLOM dibentuk pada tahun yang sama.

Rizal mengatakan tugas utamanya termasuk memastikan Rosmah mendapatkan publisitas media yang maksimal untuk semua yang dia lakukan dan melawan berita negatif yang diterbitkan tentang dirinya. (Baca juga: Ratusan Tas Mewah Istri Najib Rusak di Tangan Polisi yang Menyitanya )

Dia mengungkapkan bahwa Rosmah menginstruksikannya untuk membentuk tim cybertroopers pada tahun 2012 guna menangkis dan melawan pemberitaan negatif tentang dirinya.

"Dia memberi saya uang tunai RM100.000 setiap bulan untuk membiayai operasi cybertroopers," katanya.

“Sebagian besar berita negatif yang melibatkan Rosmah berpusat di sekitar tasnya yang mahal dan pernikahan mewah putrinya," ujarnya, yang dilansir New Straits Times, Rabu (9/9/2020).

"Ada juga cerita tentang bagaimana dia menyalahgunakan jet pemerintah dan bagaimana siapa pun yang ingin mendapatkan kontrak pemerintah perlu melihatnya lebih dulu," katanya.

Rosmah, kata dia, juga dituduh sebagai bos yang bahkan harus dilaporkan oleh Najib Razak karena dia adalah Perdana Menteri Malaysia yang sebenarnya.

"Semua laporan ini akhirnya menjadi tanggung jawab nyata terhadap citra perdana menteri dan PMO kemudian menginstruksikan divisi FLOM untuk mengurangi publisitas seputar Rosmah di media."

Rizal mengatakan hubungannya dengan Rosmah kemudian menjadi sangat dekat dan dia mulai mempercayainya dengan tugas pribadi dan rahasia lainnya.

Ini termasuk mengumpulkan hadiah dan dana yang diberikan kepadanya oleh individu, pengusaha, dan kontraktor tertentu.

“Saya akhirnya dianugerahi Datukship pada tahun 2014 padahal saya hanya petugas Grade N48. Gelar seperti itu biasanya diperuntukkan bagi petugas di kelas 54 ke atas,” ujarnya.

Menyinggung pengaruh Rosmah pada pegawai negeri dan lembaga pemerintah, dia mengatakan semua orang dulu takut dan menghormati unit FLOM karena reputasinya.

"Setiap permintaan dari FLOM dilakukan tanpa hambatan birokrasi," ujarnya.

"Petugas takut ditempatkan di cold storage atau dipindahkan jauh dari kampung halaman mereka jika tidak melakukan apa yang diperintahkan," katanya saat Rosmah mendengarkan dengan seksama dari dermaga.

Rizal, yang sebelumnya bersama-sama didakwa dengan Rosmah , kemudian ditanyai pertanyaan tambahan oleh ketua jaksa penuntut Gopal Sri Ram tentang apakah ia telah membuat kesepakatan untuk memberikan bukti palsu terhadap terdakwa Rosmah.

Soal ini, Rizal mengaku belum pernah ditawari kesepakatan seperti itu.

Tim pembela akan memulai pemeriksaan silang saksi pada hari Senin depan.

Sekadar diketahui, Rosmah diadili karena meminta RM187,5 juta dan dua dakwaan menerima suap senilai total RM6,5 juta dari direktur pelaksana Jepak Holdings, Saidi Abang Samsuddin.

Suap tersebut diduga diterima melalui Rizal sebagai hadiah untuk membantu Jepak Holdings mengamankan proyek solar hybrid senilai RM1,25 miliar untuk 369 sekolah di pedalaman Sarawak.

Rosmah dituduh melakukan pelanggaran antara Januari 2016 hingga September 2017.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More