Satu Peserta Sakit, AstraZeneca Hentikan Tes Vaksin Covid-19 Global

Rabu, 09 September 2020 - 11:22 WIB
Logo perusahaan AstraZeneca di layar monitor Bursa Saham New York (NYSE), New York, AS. Foto/REUTERS
LONDON - AstraZeneca Plc menghentikan tes global untuk vaksin virus corona karena ada satu peserta mengalami sakit yang tak dapat dijelaskan.

Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford itu banyak dianggap sebagai salah satu calon vaksin untuk melawan Covid-19. Penghentian tes ini pun memudarkan harapan bahwa vaksin itu dapat dirilis akhir tahun ini seperti yang diungkapkan sebelumnya.

AstraZeneca menyatakan secara sukarela menghentikan tes untuk melakukan review data keselamatan oleh satu komite independen dan bekerja untuk melakukan review demi meminimalkan potensi dampak pada jangka waktu tes itu.

"Ini langkah rutin yang telah terjadi saat ada potensi sakit yang tak dapat dijelaskan pada salah satu tes," papar perusahaan itu dalam email pada Reuters.



Kondisi sakit dan kapan itu terjadi tidak dijelaskan secara rinci namun peserta tes itu diperkirakan telah pulih menurut laporan Stat News, yang pertama melaporkan penghentian tes itu karena ada reaksi berlawanan yang serius.

Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) menyebut kejadian itu sebagai salah satu bukti yang menunjukkan kaitan dengan obat yang sedang dites.

Menurut laporan New York Times yang mengutip sumber yang mengetahui situasi itu, peserta tes yang berada di Inggris itu diketahui memiliki transverse myelitis, sindrom inflamasi yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan sering dipicu oleh infeksi virus.

"Apakah penyakit itu terkait langsung dengan vaksin AstraZeneca masih belum jelas," papar laporan New York Times.

AstraZeneca menolak berkomentar pada laporan itu. "Penghentian tes ini berdampak pada tes vaksin lainnya, termasuk tes klinik yang sedang dilakukan, yang mencari tanda reaksi serupa," papar Stat News.

Institut Kesehatan Nasional AS yang menyediakan dana untuk tes AstraZeneca menolak berkomentar.

"Dalam tes besar, penyakit berpeluang terjadi tapi harus secara independen diperiksa secara hati-hati," ungkap pernyataan AstraZeneca. (Baca Juga: Teheran Protes UEA Biarkan Israel Melintas untuk Serang Iran)

Tes vaksin yang disebut AZD1222 itu berlangsung dalam beberapa tahap di Inggris, AS, Brasil, Afrika Selatan dan India. Tes juga direncanakan di Jepang dan Rusia. (Lihat Infografis: China Operasikan 2.500 Pesawat dan S-400, Ancaman Besar Bagi AS)

Saham AstraZeneca turun lebih dari 8% dalam beberapa jam perdagangan awal di AS. Saham perusahaan vaksin pesaing naik. (Lihat Video: Tips Tetap Produktif dan Melindungi Keluarga dari Pandemi Covid-19)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More