Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman

Rabu, 23 April 2025 - 15:27 WIB
Sejak November 2023 hingga Januari 2024, kelompok Houthi telah menargetkan lebih dari 100 kapal dagang dengan rudal dan drone, menyebabkan dua kapal tenggelam dan menewaskan empat pelaut.

Serangan Houthi di Laut Merah telah mengganggu jalur perdagangan global yang penting, yang biasanya menangani barang senilai sekitar USD1 triliun per tahun. Mereka juga telah mencoba menyerang kapal perang Amerika, meski belum ada yang berhasil.

Meski belum ada data resmi dari militer AS mengenai dampak kampanye udara terhadap Houthi, sejumlah laporan media Amerika menyebutkan bahwa beberapa target utama kemungkinan besar merupakan fasilitas militer dan keamanan.

Houthi sendiri mengontrol ketat akses informasi ke wilayah yang diserang, dan tidak merilis data korban secara lengkap.

Namun, pekan lalu tercatat serangan paling mematikan dari operasi militer AS tersebut. Sebuah serangan udara di pelabuhan bahan bakar Ras Isa menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai 171 lainnya.

Houthi, yang kini menjadi satu-satunya kelompok dalam jaringan Poros Perlawanan Iran yang masih secara aktif menyerang Israel, kembali menjadi sorotan dunia internasional. Mereka sebelumnya mengancam akan menyerang kapal-kapal yang dianggap berafiliasi dengan Israel sebagai respons atas blokade bantuan ke Jalur Gaza.

Kampanye pengeboman militer AS saat ini jauh lebih agresif dibandingkan era Presiden Joe Biden. Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, AS meluncurkan serangkaian serangan yang lebih luas dan intensif terhadap kelompok ini.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!