Korut Diprediksi Bersiap Ungkap Rudal Antarbenua yang Bisa Jangkau AS
Sabtu, 05 September 2020 - 10:30 WIB
WASHINGTON - Pejabat pemerintah Washington memprediksi rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) bersiap untuk mengungkap rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu menjangkau daratan Amerika Serikat (AS). Misil itu juga diprediksi lebih sulit dideteksi.
Pejabat Amerika memprediksi pegungkapan senjata oleh rezim Kim Jong-un itu akan dilakukan pada parade militer 10 Oktober mendatang untuk menandai perayaan 75 tahun Partai Buruh Korea. (Baca: Militer AS: Kim Jong-un Memiliki 60 Bom Nuklir dan Diduga Punya Antraks )
"Itu tampaknya skenario yang paling mungkin berdasarkan sejarah mereka—dan itulah ekspektasi kami, tetapi, tentu saja, kami berharap terbukti salah," kata seorang pejabat senior Gedung Putih kepada majalah The National Interest yang dilansir Sabtu (5/9/2020).
“Seperti yang telah kami nyatakan dalam berbagai kesempatan, kami sangat mendorong Korea Utara untuk kembali ke jalur dialog dan negosiasi dan menahan diri dari semua provokasi. Jika mereka mencari keamanan rezim, itulah satu-satunya cara mereka dapat memastikan tujuan seperti itu," ujar pejabat tersebut, yang berbicara tanpa bersedia disebutkan namanya.
Menurut laporan majalah pertahanan tersebut, Korea Utara saat ini menggunakan rudal dengan bahan bakar berbasis cairan, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk disiapkan dan tidak dapat dibiarkan dalam keadaan siap diluncurkan karena bahan kimia yang mudah terbakar. (Baca juga: 'Menghilang' sejak 27 Juli, Pakar Khawatir Adik Kim Jong-un dalam Bahaya )
Rudal berbahan bakar padat, bagaimanapun, dapat dibiarkan dalam keadaan seperti itu, yang berarti misil dapat diluncurkan jauh lebih cepat. Majalah tersebut mencatat bahwa proyektil Korut akan lebih sulit dideteksi dan dihancurkan dalam konflik militer.
Korea Utara telah melewati beberapa bulan sejak uji coba misil terakhirnya dan hampir tiga tahun sejak uji coba ICBM atau pun senjata nuklir.
Laporan majalah tersebut menambahkan, peluncuran misil baru yang kemungkinan tepat sebelum pemilihan presiden AS November mendatang bisa menjadi unjuk kekuatan bagi kandidat presiden Amerika yang menang.
Pejabat Amerika memprediksi pegungkapan senjata oleh rezim Kim Jong-un itu akan dilakukan pada parade militer 10 Oktober mendatang untuk menandai perayaan 75 tahun Partai Buruh Korea. (Baca: Militer AS: Kim Jong-un Memiliki 60 Bom Nuklir dan Diduga Punya Antraks )
"Itu tampaknya skenario yang paling mungkin berdasarkan sejarah mereka—dan itulah ekspektasi kami, tetapi, tentu saja, kami berharap terbukti salah," kata seorang pejabat senior Gedung Putih kepada majalah The National Interest yang dilansir Sabtu (5/9/2020).
“Seperti yang telah kami nyatakan dalam berbagai kesempatan, kami sangat mendorong Korea Utara untuk kembali ke jalur dialog dan negosiasi dan menahan diri dari semua provokasi. Jika mereka mencari keamanan rezim, itulah satu-satunya cara mereka dapat memastikan tujuan seperti itu," ujar pejabat tersebut, yang berbicara tanpa bersedia disebutkan namanya.
Menurut laporan majalah pertahanan tersebut, Korea Utara saat ini menggunakan rudal dengan bahan bakar berbasis cairan, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk disiapkan dan tidak dapat dibiarkan dalam keadaan siap diluncurkan karena bahan kimia yang mudah terbakar. (Baca juga: 'Menghilang' sejak 27 Juli, Pakar Khawatir Adik Kim Jong-un dalam Bahaya )
Rudal berbahan bakar padat, bagaimanapun, dapat dibiarkan dalam keadaan seperti itu, yang berarti misil dapat diluncurkan jauh lebih cepat. Majalah tersebut mencatat bahwa proyektil Korut akan lebih sulit dideteksi dan dihancurkan dalam konflik militer.
Korea Utara telah melewati beberapa bulan sejak uji coba misil terakhirnya dan hampir tiga tahun sejak uji coba ICBM atau pun senjata nuklir.
Laporan majalah tersebut menambahkan, peluncuran misil baru yang kemungkinan tepat sebelum pemilihan presiden AS November mendatang bisa menjadi unjuk kekuatan bagi kandidat presiden Amerika yang menang.
(min)
tulis komentar anda