30 Hari Ledakan Beirut, Pencarian Korban Selamat Masih Dilakukan
Jum'at, 04 September 2020 - 22:42 WIB
BEIRUT - Tim penyelamat masih mencari korban selamat ledakan Beirut di bahwa puing-puing bangunan Jumat (4/9/2020). Pencarian dilakukan setelah tanda-tanda kehidupan terdeteksi setelah 30 hari ledakan dahsyat meluluhlantakkan pelabuhan Ibu Kota Lebanon itu.
Sinyal kehidupan masih terdeteksi di reruntuhan di daerah Mar Mikhael di Ibu Kota Lebanon itu. Anggota pertahanan sipil Lebanon mengatakan tim penyelamat melacak apa yang mereka yakini sebagai sinyal detak jantuk ke lokasi di bawah puing-puing, tetapi tidak ada korban selamat yang ditemukan.
"Kami tidak menemukan siapa pun di lokasi di mana mesin itu mendeteksi," kata seorang sukarelawan dari pertahanan sipil Qasem Khater, seperti dikutip dari CNN.
Namun, sukarelawan lain Mansour Al Asmat mengatakan, tim penyelamat telah mendeteksi sinyal detak jantung di lokasi lain di bawah reruntuhan.
"Semakin banyak hambatan yang kita hilangkan, semakin banyak sinyal dari mesin yang memberi tanda lebih dekat ke area yang tepat," ujarnya.(Baca juga: Mengapa Presiden Lebanon Tolak Investigasi Internasional Ledakan Beirut? )
Relawan pertahanan sipil Lebanon tetap berada di tempat, tetapi memperingatkan bahwa operasi pencarian harus segera diakhiri.
Asmat mengatakan tim penyelamat tetap 100% yakin ada mayat di bawah reruntuhan, tetapi orang itu mungkin "belum tentu" masih hidup.
"Anjing itu pasti mencium bau mayat," katanya kepada CNN. "Kami bergantung pada mesin dan anjingnya," tegasnya, menambahkan ada sedikit kemungkinan mesin bisa mendeteksi hal lain, seperti jam tangan, bukan detak jantung.
"Mungkin tidak ada apa-apa selain selama anjing yang dilatih itu menandai tubuh manusia dan mesin itu memberi kita detak jantung, kita akan terus mencari," ungkapnya.
Sinyal kehidupan masih terdeteksi di reruntuhan di daerah Mar Mikhael di Ibu Kota Lebanon itu. Anggota pertahanan sipil Lebanon mengatakan tim penyelamat melacak apa yang mereka yakini sebagai sinyal detak jantuk ke lokasi di bawah puing-puing, tetapi tidak ada korban selamat yang ditemukan.
"Kami tidak menemukan siapa pun di lokasi di mana mesin itu mendeteksi," kata seorang sukarelawan dari pertahanan sipil Qasem Khater, seperti dikutip dari CNN.
Namun, sukarelawan lain Mansour Al Asmat mengatakan, tim penyelamat telah mendeteksi sinyal detak jantung di lokasi lain di bawah reruntuhan.
"Semakin banyak hambatan yang kita hilangkan, semakin banyak sinyal dari mesin yang memberi tanda lebih dekat ke area yang tepat," ujarnya.(Baca juga: Mengapa Presiden Lebanon Tolak Investigasi Internasional Ledakan Beirut? )
Relawan pertahanan sipil Lebanon tetap berada di tempat, tetapi memperingatkan bahwa operasi pencarian harus segera diakhiri.
Asmat mengatakan tim penyelamat tetap 100% yakin ada mayat di bawah reruntuhan, tetapi orang itu mungkin "belum tentu" masih hidup.
"Anjing itu pasti mencium bau mayat," katanya kepada CNN. "Kami bergantung pada mesin dan anjingnya," tegasnya, menambahkan ada sedikit kemungkinan mesin bisa mendeteksi hal lain, seperti jam tangan, bukan detak jantung.
"Mungkin tidak ada apa-apa selain selama anjing yang dilatih itu menandai tubuh manusia dan mesin itu memberi kita detak jantung, kita akan terus mencari," ungkapnya.
tulis komentar anda