Misteri DF-26 China, Rudal Pembunuh Kapal Induk dan Momok bagi AS di Guam
Sabtu, 05 September 2020 - 09:34 WIB
Para ahli skeptis. “Saya tidak bisa melihat bagaimana mereka bisa tiba-tiba mengerahkan enam (brigade) DF-26 tambahan dalam waktu satu tahun,” tulis Decker Eveleth, seorang peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di California, di Twitter. Setiap brigade membutuhkan sejumlah kendaraan berat dan ratusan rudal, belum lagi fasilitas untuk tinggal, beroperasi, dan bersembunyi selama masa perang.
Menurut Panda, jika PLARF entah bagaimana berhasil menggandakan kekuatan DF-26 dalam 12 bulan, pembuat kebijakan AS harus khawatir. Tetapi tidak ada tanda-tanda kekhawatiran di dalam administrasi Presiden Donald Trump.
"Anda akan berpikir pemerintah akan membuat lebih banyak keributan tentang penyebaran cepat brigade DF-26 China mengingat semua hal lain yang mereka keluhkan," ujar Panda, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (4/9/2020).
Kemungkinan besar Departemen Pertahanan AS salah. Kemungkinan PLARF menambahkan DF-26 sejak 2019. Kecil kemungkinannya menambahkan enam brigade.
Jika itu masalahnya, itu akan mewakili setidaknya kelemahan besar kedua dalam laporan "Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2020". Laporan itu juga menghilangkan rudal jarak jauh Taiwan sendiri dari perbandingannya dengan pasukan China dan Taiwan.
Menurut Panda, jika PLARF entah bagaimana berhasil menggandakan kekuatan DF-26 dalam 12 bulan, pembuat kebijakan AS harus khawatir. Tetapi tidak ada tanda-tanda kekhawatiran di dalam administrasi Presiden Donald Trump.
"Anda akan berpikir pemerintah akan membuat lebih banyak keributan tentang penyebaran cepat brigade DF-26 China mengingat semua hal lain yang mereka keluhkan," ujar Panda, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (4/9/2020).
Kemungkinan besar Departemen Pertahanan AS salah. Kemungkinan PLARF menambahkan DF-26 sejak 2019. Kecil kemungkinannya menambahkan enam brigade.
Jika itu masalahnya, itu akan mewakili setidaknya kelemahan besar kedua dalam laporan "Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2020". Laporan itu juga menghilangkan rudal jarak jauh Taiwan sendiri dari perbandingannya dengan pasukan China dan Taiwan.
(min)
tulis komentar anda