Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS

Jum'at, 21 Maret 2025 - 09:18 WIB
Kubu Partai Demokrat dan komunitas pendidik mengecam langkah tersebut.

Senator Demokrat tingkat atas, Chuck Schumer, menyebutnya sebagai “perebutan kekuasaan yang kejam" dan "salah satu langkah paling merusak dan menghancurkan yang pernah diambil Donald Trump."

Para pemimpin Partai Republik, termasuk gubernur Ron DeSantis dari Florida dan Greg Abbott dari Texas, hadir di antara hadirin untuk upacara penandatanganan perintah Trump.

Trump menganggap langkah itu perlu dilakukan untuk menghemat uang dan meningkatkan standar pendidikan di Amerika Serikat, dengan mengeklaim bahwa mereka tertinggal dari Eropa dan China.

Namun, pendidikan telah menjadi medan pertempuran selama beberapa dekade dalam perang budaya Amerika, dan Partai Republik telah lama ingin mencabut kendali atas pendidikan dari pemerintah federal.

Penunjukan Linda McMahon, mantan CEO World Wrestling Entertainment, oleh Trump untuk memimpin departemen tersebut secara luas dipandang sebagai tanda bahwa hari-harinya telah dihitung.

Presiden Trump mengatakan pada upacara penandatanganan, “Mudah-mudahan dia akan menjadi menteri pendidikan terakhir kita."

McMahon, yang bergerak untuk mengurangi separuh staf departemen setelah dilantik awal bulan ini, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa Trump ingin mengembalikan uang tersebut ke negara bagian tanpa birokrasi Washington.

Trump berjanji di jalur kampanye untuk menyingkirkan departemen tersebut dan menyerahkan kekuasaannya ke negara bagian AS, dengan cara yang sama seperti yang terjadi dengan hak aborsi.

Namun Gedung Putih mengatakan sebelumnya bahwa departemen pendidikan yang tersisa kemungkinan akan tetap ada untuk menangani "fungsi penting" termasuk pinjaman dan beberapa hibah untuk siswa berpenghasilan rendah.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More