Tentara Israel Melawan Rakyat Sendiri, Seret Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks di Jalanan
Jum'at, 10 Januari 2025 - 16:15 WIB
TEL AVIV - Ratusan demonstran Yahudi ultra-Ortodoks memblokir lalu lintas di jalan raya utama dekat Bnei Brak, sebelah timur Tel Aviv, pada hari Kamis (9/1/2024), untuk menentang wajib militer pria Haredi ke dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Wajib militer adalah kewajiban bagi sebagian besar warga negara Israel, dengan pria dan wanita diharuskan untuk bertugas selama 24 hingga 32 bulan.
Yahudi Haredi telah dibebaskan dari wajib militer sejak berdirinya Israel pada tahun 1948, namun Mahkamah Agung Israel mencabut hak istimewa mereka pada bulan Juni tahun lalu.
Putusan tersebut bertepatan dengan upaya IDF mengatasi kekurangan personel di tengah operasi militernya melawan Hamas di Gaza.
Pria Haredi mulai menerima pemberitahuan wajib militer pada bulan Agustus, tetapi hanya sedikit yang mendaftar secara sukarela, menurut IDF.
Pada hari Kamis, para demonstran yang berafiliasi dengan Fraksi Yerusalem, kelompok ultra-Ortodoks garis keras, melakukan aksi duduk di Rute 4 dekat Bnei Brak.
Mereka memblokir lalu lintas di kedua arah dan bentrok dengan polisi yang berusaha membubarkan massa.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti, "Kami akan mati dan tidak akan mendaftar," dan melambaikan spanduk yang menentang wajib militer.
Para pengunjuk rasa juga melontarkan tuduhan kepada para petugas, dengan menyebut mereka "Nazi," menurut pernyataan polisi.
Wajib militer adalah kewajiban bagi sebagian besar warga negara Israel, dengan pria dan wanita diharuskan untuk bertugas selama 24 hingga 32 bulan.
Yahudi Haredi telah dibebaskan dari wajib militer sejak berdirinya Israel pada tahun 1948, namun Mahkamah Agung Israel mencabut hak istimewa mereka pada bulan Juni tahun lalu.
Putusan tersebut bertepatan dengan upaya IDF mengatasi kekurangan personel di tengah operasi militernya melawan Hamas di Gaza.
Pria Haredi mulai menerima pemberitahuan wajib militer pada bulan Agustus, tetapi hanya sedikit yang mendaftar secara sukarela, menurut IDF.
Pada hari Kamis, para demonstran yang berafiliasi dengan Fraksi Yerusalem, kelompok ultra-Ortodoks garis keras, melakukan aksi duduk di Rute 4 dekat Bnei Brak.
Mereka memblokir lalu lintas di kedua arah dan bentrok dengan polisi yang berusaha membubarkan massa.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti, "Kami akan mati dan tidak akan mendaftar," dan melambaikan spanduk yang menentang wajib militer.
Para pengunjuk rasa juga melontarkan tuduhan kepada para petugas, dengan menyebut mereka "Nazi," menurut pernyataan polisi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda