11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia

Rabu, 01 Januari 2025 - 16:22 WIB
Mereka juga sering dikecualikan dari kesempatan kerja formal dan terbatas pada pekerjaan bergaji rendah di sektor informal. Hal ini melanggengkan kemiskinan mereka dan membatasi kemampuan mereka untuk mengakses layanan dan tunjangan dasar.

Masyarakat tidak memenuhi syarat untuk program perumahan yang disediakan oleh Pemerintah atau pihak ketiga, dan kurangnya kepemilikan tanah formal juga mempersulit mereka untuk mengakses kredit dan layanan keuangan lainnya. Pandemi COVID-19 memperburuk masalah yang dihadapi, mendorong peningkatan diskriminasi dan ketimpangan struktural, terutama terhadap anggota komunitas berbahasa Urdu yang tinggal di "kamp" perkotaan, yang menunjukkan parahnya marginalisasi mereka yang sedang berlangsung di masyarakat.

2. Ivory Coast (Pantai Gading)

Sekitar 931.000 orang di Pantai Gading tidak memiliki kewarganegaraan. Banyak di antara mereka yang merupakan keturunan migran dari negara-negara tetangga yang didorong untuk bekerja di perkebunan kopi dan kapas Pantai Gading pada abad ke-20.

Setidaknya seperempat dari populasi Pantai Gading diperkirakan merupakan keturunan asing, dan pertanyaan tentang siapa yang merupakan warga Pantai Gading atau bukan turut memicu dua perang saudara di negara Afrika Barat tersebut.

Pihak berwenang telah menyelesaikan beberapa kasus, tetapi kemajuannya sangat lambat.

Baca Juga: 25 Tahun Putin Berkuasa

3. Myanmar

Pada tahun 1982, Myanmar yang mayoritas beragama Buddha mengesahkan undang-undang kewarganegaraan yang secara efektif menjadikan sebagian besar warga Rohingya, yang beragama Islam dan keturunan Asia Selatan, tanpa kewarganegaraan.

Melansir Eco Business, kekerasan etnis telah mendorong banyak orang untuk pergi, tetapi sekitar 634.000 orang masih tinggal di Myanmar, menurut data PBB.

Hampir 1 juta warga Rohingya telah mengungsi ke negara tetangga Bangladesh. Banyak lainnya telah melarikan diri ke negara-negara di seluruh Asia, terutama Malaysia.

Beberapa dijual sebagai budak di kapal penangkap ikan dan perkebunan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More