Jokowi Finalis Tokoh Dunia Terkorup Versi OCCRP

Selasa, 31 Desember 2024 - 17:09 WIB
Pasukannya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, termasuk penyiksaan, pembunuhan, penggunaan senjata kimia, penahanan massal, dan penargetan warga sipil.

Dibiayai oleh produksi Captagon dan bentuk-bentuk kejahatan terorganisasi lainnya, seperti penyelundupan manusia dan rokok, pencurian barang antik, dan perdagangan senjata, masa jabatan Assad telah menyebarkan kekerasan, narkoba, dan korupsi di seluruh wilayah.

Investigasi OCCRP tahun 2023 dengan BBC News Arabic, Suwayda24.com, dan Daraj.com terhadap perdagangan Captagon menunjukkan bagaimana Suriah yang merosot menjadi negara narkotika, mengadu domba para pengedar narkoba Assad dengan pasukan keamanan di Yordania dan Lebanon.

Assad melarikan diri dari Suriah dengan harta rampasan senilai puluhan miliar dolar dan hidup nyaman di pengasingan di Rusia, meninggalkan warisan kehancuran.

“Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad juga melakukan kejahatan dan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri,” ujar salah satu pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, yang menjadi juri dalam kontes tahun ini.

Dia menambahkan, “Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan tersebut, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diatasi.”

Sementara itu, “Lifetime Non-Achievement Award” diraih Presiden Guinea Khatulistiwa Teodoro Obiang Nguema Mbasogo

Untuk pertama kalinya dalam 13 tahun sejarah kontes, para juri telah memberikan penghargaan khusus “Lifetime Non-Achievement Award.”

Penghargaan tersebut diberikan kepada Presiden Guinea Khatulistiwa Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, salah satu diktator terlama di dunia.

Setelah memimpin kudeta pada tahun 1979 untuk merebut kekuasaan dari pamannya, Obiang telah dengan kejam menekan setiap perbedaan pendapat dengan penangkapan yang tidak sah, penghilangan paksa, dan penyiksaan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More