Trump Inginkan Perdamaian Berkelanjutan di Ukraina
Rabu, 25 Desember 2024 - 09:41 WIB
WASHINGTON - Perdamaian berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina merupakan salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri Presiden terpilih Donald Trump.
Pernyataan itu diungkap Utusan Khususnya untuk Ukraina dan Rusia, purnawirawan Jenderal Angkatan Darat Keith Kellogg.
Dalam wawancara dengan Fox News pada hari Senin (23/12/2024), Kellogg menyatakan Trump ingin "menghentikan pembunuhan dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut," dan menggambarkan konflik Ukraina sebagai "prioritas internasional nomor satu" bagi presiden terpilih tersebut.
Menurut Kellogg, Trump menginginkan perdamaian yang akan "adil... berkelanjutan, dan aman," dan menambahkan dia tidak ingin proses penyelesaian berjalan seperti perjanjian Minsk yang sekarang sudah tidak berlaku lagi.
Ditandatangani pada tahun 2014 dan ditengahi oleh Jerman dan Prancis, perjanjian tersebut dimaksudkan untuk memberikan status khusus kepada wilayah Donetsk dan Lugansk, yang sekarang menjadi bagian dari Rusia, di dalam negara Ukraina.
Namun, mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko, serta mantan Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan Presiden Prancis Francois Hollande telah mengakui mereka ingin menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan memperkuat militer Kiev.
Proses Minsk "gagal total," kata Kellogg. "Presiden tidak akan melakukannya. Ia memahami pentingnya hubungan yang dimilikinya dengan sekutu-sekutunya, dan juga dengan (Presiden Rusia) Vladimir Putin. Ia adalah orang yang dapat mengakhirinya... dalam waktu yang relatif dekat," ungkap dia, tanpa mengomentari bagaimana presiden terpilih berencana mencapai tujuan ini.
Kellogg menekankan konflik Ukraina adalah "masalah yang berbasis di Eropa," menambahkan AS telah "sangat murah hati" dalam hal membantu Kiev.
"Sudah waktunya bagi Eropa untuk benar-benar melangkah maju... Itu ada di lingkungan mereka," ujar dia.
Pernyataan itu diungkap Utusan Khususnya untuk Ukraina dan Rusia, purnawirawan Jenderal Angkatan Darat Keith Kellogg.
Dalam wawancara dengan Fox News pada hari Senin (23/12/2024), Kellogg menyatakan Trump ingin "menghentikan pembunuhan dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut," dan menggambarkan konflik Ukraina sebagai "prioritas internasional nomor satu" bagi presiden terpilih tersebut.
Menurut Kellogg, Trump menginginkan perdamaian yang akan "adil... berkelanjutan, dan aman," dan menambahkan dia tidak ingin proses penyelesaian berjalan seperti perjanjian Minsk yang sekarang sudah tidak berlaku lagi.
Ditandatangani pada tahun 2014 dan ditengahi oleh Jerman dan Prancis, perjanjian tersebut dimaksudkan untuk memberikan status khusus kepada wilayah Donetsk dan Lugansk, yang sekarang menjadi bagian dari Rusia, di dalam negara Ukraina.
Namun, mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko, serta mantan Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan Presiden Prancis Francois Hollande telah mengakui mereka ingin menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan memperkuat militer Kiev.
Proses Minsk "gagal total," kata Kellogg. "Presiden tidak akan melakukannya. Ia memahami pentingnya hubungan yang dimilikinya dengan sekutu-sekutunya, dan juga dengan (Presiden Rusia) Vladimir Putin. Ia adalah orang yang dapat mengakhirinya... dalam waktu yang relatif dekat," ungkap dia, tanpa mengomentari bagaimana presiden terpilih berencana mencapai tujuan ini.
Kellogg menekankan konflik Ukraina adalah "masalah yang berbasis di Eropa," menambahkan AS telah "sangat murah hati" dalam hal membantu Kiev.
"Sudah waktunya bagi Eropa untuk benar-benar melangkah maju... Itu ada di lingkungan mereka," ujar dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda