2 Sekutu Al Qaeda yang Sukses Kuasai Negara, Salah Satunya Baru Saja Kuasai Suriah
Selasa, 24 Desember 2024 - 18:45 WIB
Mereka sempat digulingkan dari Afghanistan setelah AS melancarkan invasinya pada tahun 2001.
Namun pada Agustus 2021, Taliban kembali berkuasa. Serangan cepat mereka terjadi saat Amerika Serikat menarik pasukannya yang tersisa dari Afghanistan sebagaimana yang diuraikan dalam perjanjian damai tahun 2020 dengan kelompok tersebut.
Karena Taliban menjalin hubungan dekat dengan al-Qaeda, para analis khawatir Taliban dapat menyediakan tempat berlindung yang aman bagi mereka dan memungkinkan mereka melancarkan serangan teroris internasional dari wilayah Afghanistan.
Dalam laporannya di tahun 2022, tim PBB yang memantau Taliban mengatakan kelompok itu "tetap dekat" dengan al-Qaeda dan bahwa "al-Qaeda memiliki tempat berlindung yang aman di bawah Taliban dan kebebasan bertindak yang meningkat."
Ha'yat Tahrir al-Sham (HTS) merupakan pemberontak Islam Sunni di Suriah yang berhasil menggulingkan kekuasaan Bashar al-Assad setelah merebut Damaskus pada 9 Desember 2024.
Pendiri HTS Abu Mohammed al-Jawlani, tercatat pernah bertempur di bawah pimpinan al-Qaeda di Irak dan kemudian menghabiskan lima tahun di penjara Irak karena aktivitas terorisnya.
Pada tahun 2011, ia kembali ke Suriah dan mendirikan Jabhat al-Nusra, cabang al-Qaeda di negara itu.
Namun, Al-Jawlani mengklaim HTS memutuskan hubungan dengan al-Qaeda pada tahun 2016 dan tidak lagi menganut ideologi Salafi-jihadinya.
Hingga saat ini memang belum bisa dikonfirmasi secara pasti apa memang salah satu sekutu Al Qaeda ini memang telah membelot atau tidak.
Namun pada Agustus 2021, Taliban kembali berkuasa. Serangan cepat mereka terjadi saat Amerika Serikat menarik pasukannya yang tersisa dari Afghanistan sebagaimana yang diuraikan dalam perjanjian damai tahun 2020 dengan kelompok tersebut.
Karena Taliban menjalin hubungan dekat dengan al-Qaeda, para analis khawatir Taliban dapat menyediakan tempat berlindung yang aman bagi mereka dan memungkinkan mereka melancarkan serangan teroris internasional dari wilayah Afghanistan.
Dalam laporannya di tahun 2022, tim PBB yang memantau Taliban mengatakan kelompok itu "tetap dekat" dengan al-Qaeda dan bahwa "al-Qaeda memiliki tempat berlindung yang aman di bawah Taliban dan kebebasan bertindak yang meningkat."
2. Ha'yat Tahrir al-Sham (HTS) Suriah
Ha'yat Tahrir al-Sham (HTS) merupakan pemberontak Islam Sunni di Suriah yang berhasil menggulingkan kekuasaan Bashar al-Assad setelah merebut Damaskus pada 9 Desember 2024.
Pendiri HTS Abu Mohammed al-Jawlani, tercatat pernah bertempur di bawah pimpinan al-Qaeda di Irak dan kemudian menghabiskan lima tahun di penjara Irak karena aktivitas terorisnya.
Pada tahun 2011, ia kembali ke Suriah dan mendirikan Jabhat al-Nusra, cabang al-Qaeda di negara itu.
Namun, Al-Jawlani mengklaim HTS memutuskan hubungan dengan al-Qaeda pada tahun 2016 dan tidak lagi menganut ideologi Salafi-jihadinya.
Hingga saat ini memang belum bisa dikonfirmasi secara pasti apa memang salah satu sekutu Al Qaeda ini memang telah membelot atau tidak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda