6 Motif Ukraina Membunuh Jenderal Kirillov, Salah Satunya Menggulingkan Rezim Putin

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:03 WIB
Media AS melabeli tuduhan terhadap Hunter Biden dan keberadaan laboratorium AS di Ukraina sebagai teori konspirasi.

Harden menduga bahwa Kirillov menjadi sasaran Ukraina “untuk mendapatkan respons signifikan dari Rusia” karena Kiev “tampaknya ingin perang meningkat” untuk mendapatkan keterlibatan AS dan Eropa yang lebih besar dalam upaya perangnya.

“Ukraina mengambil tindakan yang lebih provokatif dan lebih berani sekarang saat Biden masih menjabat. Harapannya adalah jika eskalasi terjadi saat Biden masih menjabat, Trump akan terikat dan tidak dapat menarik dukungan AS untuk Ukraina,” kata Harden kepada TRT World.

Menurut Matoi, pelatihan profesional Kirillov dan posisi militernya yang kritis telah membuatnya menjadi persona non grata bagi "sekutu" Kiev di luar tuduhan Barat terhadap penggunaan amunisi kimia oleh jenderal Rusia terhadap Ukraina.

“Jenderal Kirillov sangat penting dalam konteks konflik di Ukraina mengingat tuduhan yang telah dan masih menggantung di Kiev dan sekutunya terkait keberadaan laboratorium biologi di wilayah Ukraina karena ia secara konsisten dan dengan minat yang besar mengikuti masalah tersebut,” katanya.

6. Meningkatkan Tekanan kepada Orang-orang di Sekitar Putin

Meningkatnya serangan mematikan terhadap individu berpengaruh seperti Kirillov dan Darya Dugina, seorang jurnalis nasionalis Rusia dan putri Alexandr Dugin, yang merupakan salah satu elit politik dan intelektual terkemuka di Moskow, telah membuat banyak orang “marah”, menurut Markov.

Masyarakat Rusia “kritis” terhadap para pemimpin mereka “termasuk Putin” karena Moskow tidak menunjukkan respons yang kuat terhadap “serangan teroris semacam itu”, katanya.

Serangan baru-baru ini juga telah meningkatkan sentimen anti-imigran di Rusia karena tersangka penyerang berasal dari Uzbekistan, menurut Rusia. Ia juga mengatakan bahwa serangan mematikan di gedung konser Balai Kota Crocus di wilayah Moskow Rusia diatur oleh warga negara Tajikistan pada bulan Maret.

Semua ini dapat meningkatkan kemarahan di seluruh Rusia terhadap para migran, khususnya dari negara-negara Asia Tengah, yang memaksa Moskow untuk mengubah kebijakan imigrasinya, imbuhnya.
(ahm)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More