4 Keuntungan Besar Erdogan setelah Sukses Menggulingkan Assad
Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:25 WIB
Beberapa hari kemudian, Erdogan juga menawarkan diri untuk turun tangan guna menyelesaikan perselisihan antara Khartoum dan Abu Dhabi atas konflik brutal yang melanda Sudan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
Dengan para pendukung jangka panjang Assad yang kini sudah tidak ada lagi -- Rusia terperosok dalam perangnya dengan Ukraina dan Iran yang dilemahkan oleh serangan Israel terhadap proksinya, Hizbullah -- panggung telah dibuka bagi Erdogan untuk "memperluas pengaruh Turki di Suriah", katanya.
Sejak 2016, Turki telah menggelar beberapa operasi di Suriah utara, terutama menargetkan YPG, yang merupakan bagian penting dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.
Namun bagi Ankara, YPG terkait dengan PKK, musuh bebuyutannya di dalam negeri yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di tanah Turki.
Hanya beberapa hari setelah jatuhnya Assad, Ankara tampak yakin penentangannya terhadap militan Kurdi akan diadopsi oleh sekutunya, HTS, yang sekarang memerintah Suriah.
"Dalam periode baru ini, organisasi teroris PKK/YPG akan dilenyapkan di Suriah... Baik kami maupun pemerintahan baru di Suriah menginginkan ini," kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan pada hari Jumat, dilansir Al Monitor.
Yang juga dapat memperkuat posisi Turki adalah keputusan pemerintahan Trump yang akan datang untuk menarik pasukan AS dari Suriah -- yang akan melemahkan SDF "yang menyenangkan Erdogan", kata Abrahms.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
2. Menjadi Pemenang Besar dalam Perang Suriah
Bagi Max Abrahms, seorang profesor keamanan internasional dan penulis buku tentang dinamika kelompok teror, "Erdogan telah menjadi pemenang besar" dari pergolakan Suriah.Dengan para pendukung jangka panjang Assad yang kini sudah tidak ada lagi -- Rusia terperosok dalam perangnya dengan Ukraina dan Iran yang dilemahkan oleh serangan Israel terhadap proksinya, Hizbullah -- panggung telah dibuka bagi Erdogan untuk "memperluas pengaruh Turki di Suriah", katanya.
3. Mengurangi Ancaman Pemberontak Kurdi
Itu kemungkinan akan membuat Ankara bergerak untuk "mengurangi ancaman PKK saat Turki mengonsolidasikan kendali di sepanjang perbatasannya", katanya tentang operasi Turki terhadap pejuang Kurdi Suriah.Sejak 2016, Turki telah menggelar beberapa operasi di Suriah utara, terutama menargetkan YPG, yang merupakan bagian penting dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.
Namun bagi Ankara, YPG terkait dengan PKK, musuh bebuyutannya di dalam negeri yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di tanah Turki.
Hanya beberapa hari setelah jatuhnya Assad, Ankara tampak yakin penentangannya terhadap militan Kurdi akan diadopsi oleh sekutunya, HTS, yang sekarang memerintah Suriah.
"Dalam periode baru ini, organisasi teroris PKK/YPG akan dilenyapkan di Suriah... Baik kami maupun pemerintahan baru di Suriah menginginkan ini," kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan pada hari Jumat, dilansir Al Monitor.
Yang juga dapat memperkuat posisi Turki adalah keputusan pemerintahan Trump yang akan datang untuk menarik pasukan AS dari Suriah -- yang akan melemahkan SDF "yang menyenangkan Erdogan", kata Abrahms.
4. Mengembalikan 3 Juta Pengungsi Kembali Pulang Kampung
Transisi Suriah juga membuka perhatian utama lainnya bagi Ankara -- nasib hampir tiga juta pengungsi yang menemukan perlindungan di Turki tetapi kehadirannya telah memicu peningkatan ketegangan dalam negeri.Lihat Juga :
tulis komentar anda