Donald Trump: Suriah Kacau, Biarkan Saja, AS Jangan Terlibat!

Minggu, 08 Desember 2024 - 11:45 WIB
Pasukan oposisi telah mencapai pinggiran Damaskus pada hari Sabtu, menandai perambahan pertama di kota tersebut sejak tahun 2018. Kemajuan cepat tersebut telah menandai tantangan terbesar bagi pemerintahan Assad dalam beberapa tahun terakhir.

Dipimpin oleh kelompok “jihadis” Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), yang berasal dari al-Qaeda, para pemberontak melancarkan serangan mereka pada tanggal 27 November, merebut kota utara Aleppo dan kota tengah Hama.

Para pemberontak baru-baru ini merebut Deraa, tempat para militan merayakan kemenangan dengan menjatuhkan patung mantan Presiden Suriah Hafez al-Assad—ayah Assad. Ini menandai kota keempat dalam seminggu yang berhasil direbut oleh para pemberontak.

Selain ibu kota, pasukan pemberontak telah menargetkan Homs, kota terbesar ketiga di negara itu dan pusat taktis utama yang menghubungkan wilayah utara dan selatan negara itu melalui ibu kota, menurut laporan Reuters.

Sementara itu, Rusia—sekutu Suriah—memusatkan perhatiannya pada Ukraina di tengah perang yang sedang berlangsung antara kedua negara, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mengakui bahwa dia tidak mungkin dapat memberikan Assad bantuan yang sama seperti yang telah dia berikan di tahun-tahun sebelumnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Sabtu mengatakan bahwa mitranya dari Iran dan Turki akan menyerukan "dialog antara pemerintah dan oposisi yang sah" di Suriah tanpa menyebutkan secara spesifik oposisi mana yang dimaksud.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More