Siapakah Yoon Suk-yeol? Presiden Korea Selatan yang Sedang Galau dan Putus Asa dengan Memberlakukan Status Darurat Militer

Rabu, 04 Desember 2024 - 16:05 WIB
Di awal masa jabatannya, ia berusaha menjawab pertanyaan dari wartawan secara informal saat ia tiba di tempat kerja. Namun hubungannya dengan media memburuk saat ia menargetkan pelaporan kritis, dengan polisi dan jaksa berulang kali dikerahkan untuk melawan mereka yang diduga menyebarkan "berita palsu".



3. Pernah Ingin Memindahkan Kantor Presiden ke Kementerian Pertahanan

Kemunduran hubungan masyarakat lainnya terjadi saat Yoon mengumumkan rencana untuk memindahkan kantornya dari istana bersejarah "Rumah Biru" di pusat kota Seoul ke kompleks kementerian pertahanan. Yoon berharap bahwa lingkungan kerjanya yang lebih membumi akan membuatnya tampak lebih dekat dengan masyarakat umum, tetapi ia menghadapi protes atas biaya pelaksanaan rencana tersebut.

Pertikaian lain terjadi pada bidang kebijakan penting, termasuk pendidikan — Yoon dipaksa untuk membatalkan rencana untuk membuat anak-anak mulai bersekolah setahun lebih awal — dan kesehatan, dengan para dokter melakukan pemogokan jangka panjang terkait gaji dan kondisi kerja.

Ketidakpopulerannya ditegaskan oleh pemilihan parlemen bulan April ini, yang menghasilkan mayoritas besar lainnya untuk partai oposisi Demokrat.

Anggota parlemen oposisi sejak itu telah mendorong penyelidikan terhadap Yoon dan istrinya atas tuduhan, yang dibantah keras oleh Yoon, tentang transaksi yang tidak pantas dengan pemilik lembaga pemungutan suara.

Yoon terkadang mendapat sambutan yang lebih hangat di luar negeri — terutama selama kunjungan kenegaraan ke Washington pada bulan April tahun lalu, ketika ia menyenangkan Presiden Joe Biden dengan membawakan lagu American Pie tahun 1970-an. Yoon juga menjadi presiden Korea Selatan pertama yang menghadiri pertemuan NATO dan memberikan bantuan yang signifikan kepada Ukraina, saat ia memperdalam kolaborasi militer dan keamanan dengan AS dan Jepang.

Hal ini menuai kritik dari pihak oposisi, yang menuduhnya memusuhi China, mitra dagang terpenting negara tersebut.

4. Menyukai Dialog dengan Korea Utara

Berbeda dengan pendahulunya, Moon, yang lebih menyukai dialog dengan Korea Utara, Yoon telah mengambil sikap yang lebih keras terhadap Pyongyang, yang telah menanggapinya dengan lebih banyak uji coba rudal selama pemerintahannya.

Seiring berlanjutnya perlawanan parlementer, Yoon menjadi semakin frustrasi — khususnya atas upaya oposisi untuk memakzulkan anggota terkemuka pemerintahannya dan penolakannya untuk meloloskan anggaran tahunan yang diusulkannya. Pihak oposisi telah membalas dengan paket yang lebih kecil, yang menurut Yoon akan berarti pemotongan yang tidak dapat diterima pada berbagai bidang termasuk kesiapsiagaan bencana dan dukungan pengasuhan anak.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More