Ingin Ikuti Hizbullah, Hamas Berharap Gencatan Senjata di Gaza

Rabu, 27 November 2024 - 16:44 WIB
Hamas berharap digelar gencatan senjata di Gaza. Foto/Press TV
GAZA - Menanggapi gencatan senjata Israel- Hizbullah , pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok Palestina itu "menghargai" hak Hizbullah untuk membuat kesepakatan yang melindungi rakyatnya.

Abu Zuhri juga mengatakan Hamas siap mencapai gencatan senjata dengan Israel untuk menghentikan pertempuran di Gaza.

Upaya untuk menengahi gencatan senjata yang langgeng untuk perang selama 14 bulan di Gaza sejauh ini gagal, dengan Israel menolak beberapa usulan. Satu-satunya waktu pertempuran dihentikan selama perang adalah selama gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Lebanon Maurice Sleem mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menerapkan resolusi internasional dan mengirim pasukan Lebanon ke perbatasan selatan negara itu, sebuah perkembangan yang menurutnya penting bagi kedaulatan nasional.



Ia mengatakan pemerintah akan mengirim 10.000 pasukan bersenjata ke selatan, tempat Hizbullah akan mundur berdasarkan ketentuan kesepakatan gencatan senjata.

“Setelah malam yang penuh kekerasan saat pemboman udara Israel di Beirut menyebarkan lebih banyak kekacauan dan kehancuran, kini kita memiliki gencatan senjata yang telah lama tertunda,” kata Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), dilansir Al Jazeera.

“Ini akan menjadi momen kelegaan bagi keluarga yang saya temui baru-baru ini di Lebanon – dan bagi jutaan orang di seluruh negeri – tetapi kelegaan ini harus bertahan lama.”



Egeland mendesak agar gencatan senjata harus memastikan berakhirnya pengungsian di negara itu, dengan mencatat bahwa banyak orang tidak akan punya tempat untuk kembali.

“Banyak orang tidak akan punya rumah untuk kembali, tidak ada sekolah untuk anak-anak mereka, dan mata pencaharian hancur. Kesejahteraan anak-anak dan keluarga mereka harus diprioritaskan dalam perjalanan panjang menuju pemulihan,” kata Egeland.

Ia mengatakan NRC akan terus bekerja di negara tersebut selama situasi kemanusiaan masih berlangsung.

“Sekarang juga sudah saatnya pertempuran di Gaza dihentikan. Gencatan senjata di Lebanon tidak boleh menyebabkan eskalasi lebih lanjut di sana atau di tempat lain,” imbuh Egeland.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More