Inggris Kirim Puluhan Rudal Jarak jauh ke Ukraina
Selasa, 26 November 2024 - 19:15 WIB
London mengembangkan amunisi tersebut bersama dengan Paris, dan varian Prancisnya dikenal sebagai SCALP.
Menurut laporan media Inggris, militer Ukraina menembakkan Storm Shadow pertama ke wilayah Rusia yang diakui secara internasional sepekan yang lalu, yang menargetkan Wilayah Kursk.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menembak jatuh dua rudal buatan Inggris pada hari itu, tetapi tidak mengatakan di mana tepatnya kejadian itu terjadi.
Penggunaan Storm Shadow yang dilaporkan terjadi sehari setelah serangan Kiev di Wilayah Bryansk Rusia menggunakan rudal ATACMS yang dipasok AS.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak mengizinkan serangan jarak jauh Ukraina, dengan alasan serangan itu akan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam konflik tersebut, karena ketidakmampuan Kiev mengerahkan senjata canggihnya sendiri.
Tanggapan Rusia datang Kamis lalu, ketika rudal balistik hipersonik Oreshnik baru, yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional, digunakan terhadap fasilitas industri militer Ukraina di Dnepropetrovsk.
Presiden Rusia Vladimir menyebut serangan itu sebagai "uji coba tempur" senjata canggih tersebut dan memperingatkan "uji coba" semacam itu akan terus berlanjut tergantung pada keadaan.
"Kami menganggap diri kami berhak menggunakan senjata kami terhadap fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan penggunaan senjata mereka terhadap fasilitas kami, dan jika terjadi eskalasi tindakan agresif, kami akan menanggapi dengan tegas dan dengan cara yang sama," tegas Putin.
Menurut laporan media Inggris, militer Ukraina menembakkan Storm Shadow pertama ke wilayah Rusia yang diakui secara internasional sepekan yang lalu, yang menargetkan Wilayah Kursk.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menembak jatuh dua rudal buatan Inggris pada hari itu, tetapi tidak mengatakan di mana tepatnya kejadian itu terjadi.
Penggunaan Storm Shadow yang dilaporkan terjadi sehari setelah serangan Kiev di Wilayah Bryansk Rusia menggunakan rudal ATACMS yang dipasok AS.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak mengizinkan serangan jarak jauh Ukraina, dengan alasan serangan itu akan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam konflik tersebut, karena ketidakmampuan Kiev mengerahkan senjata canggihnya sendiri.
Tanggapan Rusia datang Kamis lalu, ketika rudal balistik hipersonik Oreshnik baru, yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional, digunakan terhadap fasilitas industri militer Ukraina di Dnepropetrovsk.
Presiden Rusia Vladimir menyebut serangan itu sebagai "uji coba tempur" senjata canggih tersebut dan memperingatkan "uji coba" semacam itu akan terus berlanjut tergantung pada keadaan.
"Kami menganggap diri kami berhak menggunakan senjata kami terhadap fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan penggunaan senjata mereka terhadap fasilitas kami, dan jika terjadi eskalasi tindakan agresif, kami akan menanggapi dengan tegas dan dengan cara yang sama," tegas Putin.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda