Profil Sara Duterte, Wapres Filipina yang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Presidennya
Senin, 25 November 2024 - 20:05 WIB
Berkampanye dengan platform "persatuan", keduanya berjanji untuk melanjutkan kebijakan yang diprakarsai oleh ayah mereka, yang keduanya dianggap sebagai presiden otoriter.
Program tersebut bertujuan untuk merevisi kurikulum pendidikan dasar dengan mengurangi kepadatannya, menyediakan fasilitas dan layanan lebih cepat, memprioritaskan kesejahteraan siswa, dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi guru, termasuk membebaskan mereka dari tugas-tugas non-mengajar.
Namun, ia dikritik karena menolak seruan kenaikan gaji guru sekolah negeri, memerintahkan pengupasan alat bantu pembelajaran visual di ruang kelas, dan mendapatkan ratusan juta peso dalam bentuk dana rahasia dan intelijen serta menghabiskannya hanya dalam 11 hari. Ia mengundurkan diri dari DepEd dua tahun setelah pengangkatannya, serta dari jabatan Kabinet lainnya, wakil ketua Gugus Tugas Nasional untuk Mengakhiri Konflik Bersenjata Komunis Lokal. Ia tidak menyebutkan alasan pengunduran dirinya.
Baca Juga
5. Selain Jadi Wapres, Sara Duterte Diberi Wewenang sebagai Menteri Pendidikan
Bersamaan dengan perannya sebagai wakil presiden, Sara Duterte juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan (DepEd), birokrasi terbesar dalam pemerintahan Filipina. Di bawah pengawasannya, Agenda MATATAG diluncurkan.Program tersebut bertujuan untuk merevisi kurikulum pendidikan dasar dengan mengurangi kepadatannya, menyediakan fasilitas dan layanan lebih cepat, memprioritaskan kesejahteraan siswa, dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi guru, termasuk membebaskan mereka dari tugas-tugas non-mengajar.
Namun, ia dikritik karena menolak seruan kenaikan gaji guru sekolah negeri, memerintahkan pengupasan alat bantu pembelajaran visual di ruang kelas, dan mendapatkan ratusan juta peso dalam bentuk dana rahasia dan intelijen serta menghabiskannya hanya dalam 11 hari. Ia mengundurkan diri dari DepEd dua tahun setelah pengangkatannya, serta dari jabatan Kabinet lainnya, wakil ketua Gugus Tugas Nasional untuk Mengakhiri Konflik Bersenjata Komunis Lokal. Ia tidak menyebutkan alasan pengunduran dirinya.
6. Mengincar Posisi Capres pada 2028
Sara Duterte secara konsisten mencatat peringkat kepercayaan dan persetujuan tertinggi di antara pejabat pemerintah nasional di Filipina. Survei terkini juga menunjukkannya sebagai kandidat utama untuk kursi kepresidenan dalam pemilihan umum 2028.(ahm)
tulis komentar anda