Abu Ubaidah: Sandera Wanita Israel Tewas akibat Serangan Militer Zionis
Minggu, 24 November 2024 - 09:31 WIB
GAZA - Abu Ubaidah, juru bicara sayap militer Hamas Brigade al-Qassam, mengumumkan bahwa seorang sandera wanita Israel telah tewas di utara Jalur Gaza akibat serangan militer Zionis.
“Setelah komunikasi yang terputus beberapa minggu lalu telah dibangun kembali dengan para pejuang yang ditugaskan untuk melindungi para sandera musuh, ternyata, seorang sandera telah tewas di daerah yang terkena agresi Israel di utara Jalur Gaza,” kata Abu Ubaidah dalam pengumumannya hari Sabtu.
Tanpa merinci identitas sandera yang tewas, dia menambahkan bahwa sandera wanita lainnya berada dalam kondisi kritis.
Abu Ubaidah mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya bertanggung jawab atas nyawa para sandera.
Hamas mengatakan akan membebaskan tahanan hanya setelah perang di Jalur Gaza berakhir dan pasukan Israel ditarik dari wilayah kantong Palestina tersebut.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi atau membantah informasi tentang kematian salah satu sandera di Jalur Gaza seperti yang diumumkan Abu Ubaidah.
"Kami sedang memeriksa informasi tersebut, dan pada tahap ini, kami tidak dapat mengonfirmasi atau membantahnya,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, Minggu (24/11/2024).
“Perwakilan IDF sedang menghubungi keluarganya dan terus memberi mereka informasi terkini tentang semua informasi yang tersedia,” lanjut IDF, yang dilansir Jerusalem Post.
IDF menuduh Hamas terus terlibat dalam teror psikologis dan bertindak dengan sangat brutal.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
“Setelah komunikasi yang terputus beberapa minggu lalu telah dibangun kembali dengan para pejuang yang ditugaskan untuk melindungi para sandera musuh, ternyata, seorang sandera telah tewas di daerah yang terkena agresi Israel di utara Jalur Gaza,” kata Abu Ubaidah dalam pengumumannya hari Sabtu.
Tanpa merinci identitas sandera yang tewas, dia menambahkan bahwa sandera wanita lainnya berada dalam kondisi kritis.
Abu Ubaidah mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya bertanggung jawab atas nyawa para sandera.
Hamas mengatakan akan membebaskan tahanan hanya setelah perang di Jalur Gaza berakhir dan pasukan Israel ditarik dari wilayah kantong Palestina tersebut.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi atau membantah informasi tentang kematian salah satu sandera di Jalur Gaza seperti yang diumumkan Abu Ubaidah.
"Kami sedang memeriksa informasi tersebut, dan pada tahap ini, kami tidak dapat mengonfirmasi atau membantahnya,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, Minggu (24/11/2024).
“Perwakilan IDF sedang menghubungi keluarganya dan terus memberi mereka informasi terkini tentang semua informasi yang tersedia,” lanjut IDF, yang dilansir Jerusalem Post.
IDF menuduh Hamas terus terlibat dalam teror psikologis dan bertindak dengan sangat brutal.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(mas)
tulis komentar anda