Aktivis Serukan Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Biden
Jum'at, 22 November 2024 - 21:30 WIB
"Saya pikir itulah yang dilambangkan oleh hal ini: kelanjutan isolasi Israel di dunia. Saya ingin melihat mereka keluar dari bunker mereka dan menentang surat perintah ini," tambah Abudayyeh yang berdomisili di Chicago.
Meskipun para aktivis menyambut baik berita surat perintah tersebut, beberapa menyatakan tanggapan yang tenang dan terukur terhadap signifikansi perkembangan tersebut.
Abdulla Akl, organisator politik lama yang berkantor pusat di New York City, mengatakan surat perintah untuk Netanyahu, meskipun penting, sekali lagi akan membedakan mereka yang menghormati aturan hukum dan mereka yang akan menemukan cara untuk mengingkarinya.
Selama berbulan-bulan, AS telah menemukan cara untuk melindungi Israel, menolak mendukung gencatan senjata atau embargo senjata, bahkan ketika Mahkamah Internasional (ICJ) mengatakan tindakan Israel di Gaza merupakan "genosida yang masuk akal".
Akl mengatakan tidak masuk akal jika nama-nama warga Amerika dapat dikecualikan dari lembar dakwaan.
"Di mana surat perintah penangkapan lainnya untuk orang-orang yang sama terlibatnya dengan Netanyahu, orang-orang yang sama terlibatnya seperti (Presiden) Joe Biden, seperti (Wakil Presiden) Kamala Harris, dan daftarnya terus bertambah dengan (Menteri Luar Negeri) Tony Blinken dan yang lainnya?" Akl bertanya secara retoris, seraya menambahkan, "Kami menginginkan surat perintah penangkapan untuk Biden."
"Pemerintahan Biden memastikan untuk menandatangani kesepakatan senjata. Mereka memastikan untuk melakukan pembicaraan rahasia," papar dia.
Sinisme Akl terhadap ICC digaungkan organisasi dan reaksi terukur aktivis lain terhadap surat perintah tersebut.
Abed Ayoub dari Komite Antidiskriminasi Amerika-Arab mengatakan, “Surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant merupakan langkah penting menuju akuntabilitas atas pelanggaran berat hukum internasional."
Tanggapan yang Tenang dan Terukur
Meskipun para aktivis menyambut baik berita surat perintah tersebut, beberapa menyatakan tanggapan yang tenang dan terukur terhadap signifikansi perkembangan tersebut.
Abdulla Akl, organisator politik lama yang berkantor pusat di New York City, mengatakan surat perintah untuk Netanyahu, meskipun penting, sekali lagi akan membedakan mereka yang menghormati aturan hukum dan mereka yang akan menemukan cara untuk mengingkarinya.
Selama berbulan-bulan, AS telah menemukan cara untuk melindungi Israel, menolak mendukung gencatan senjata atau embargo senjata, bahkan ketika Mahkamah Internasional (ICJ) mengatakan tindakan Israel di Gaza merupakan "genosida yang masuk akal".
Akl mengatakan tidak masuk akal jika nama-nama warga Amerika dapat dikecualikan dari lembar dakwaan.
"Di mana surat perintah penangkapan lainnya untuk orang-orang yang sama terlibatnya dengan Netanyahu, orang-orang yang sama terlibatnya seperti (Presiden) Joe Biden, seperti (Wakil Presiden) Kamala Harris, dan daftarnya terus bertambah dengan (Menteri Luar Negeri) Tony Blinken dan yang lainnya?" Akl bertanya secara retoris, seraya menambahkan, "Kami menginginkan surat perintah penangkapan untuk Biden."
"Pemerintahan Biden memastikan untuk menandatangani kesepakatan senjata. Mereka memastikan untuk melakukan pembicaraan rahasia," papar dia.
Sinisme Akl terhadap ICC digaungkan organisasi dan reaksi terukur aktivis lain terhadap surat perintah tersebut.
Abed Ayoub dari Komite Antidiskriminasi Amerika-Arab mengatakan, “Surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant merupakan langkah penting menuju akuntabilitas atas pelanggaran berat hukum internasional."
tulis komentar anda