AS Siap Lakukan Serangan Nuklir agar Tetap Jadi Pemimpin Dunia
Jum'at, 22 November 2024 - 07:47 WIB
Pernyataannya muncul beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani doktrin nuklir baru yang menguraikan skenario di mana Moskow akan diberi wewenang untuk menyebarkan persenjataan nuklirnya.
Doktrin baru tersebut menyatakan bahwa Moskow akan memiliki hak untuk mempertimbangkan opsi nuklir jika Rusia atau Belarusia diserang oleh senjata konvensional, dan jika agresi tersebut menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan atau integritas teritorial mereka.
Mengomentari doktrin nuklir yang diperbarui, sejumlah pakar politik menunjukkan bahwa doktrin tersebut dapat memaksa AS dan negara-negara Barat lainnya untuk mempertimbangkan kembali dukungan militer mereka terhadap Ukraina.
Setelah doktrin nuklir yang direvisi tersebut dipublikasikan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan bahwa doktrin baru tersebut secara efektif memberi Rusia hak untuk mempertimbangkan respons nuklir terhadap penggunaan rudal non-nuklir yang dipasok Barat oleh Kyiv terhadap wilayah Rusia.
Doktrin baru tersebut menyatakan bahwa Moskow akan memiliki hak untuk mempertimbangkan opsi nuklir jika Rusia atau Belarusia diserang oleh senjata konvensional, dan jika agresi tersebut menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan atau integritas teritorial mereka.
Mengomentari doktrin nuklir yang diperbarui, sejumlah pakar politik menunjukkan bahwa doktrin tersebut dapat memaksa AS dan negara-negara Barat lainnya untuk mempertimbangkan kembali dukungan militer mereka terhadap Ukraina.
Setelah doktrin nuklir yang direvisi tersebut dipublikasikan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan bahwa doktrin baru tersebut secara efektif memberi Rusia hak untuk mempertimbangkan respons nuklir terhadap penggunaan rudal non-nuklir yang dipasok Barat oleh Kyiv terhadap wilayah Rusia.
(mas)
tulis komentar anda