Tegang dengan Yunani, Turki Kembangkan Rudal Hipersonik dan Senjata Laser

Senin, 31 Agustus 2020 - 09:37 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/Murat Cetinmuhurdar/Handout/Anadolu Agency
ANKARA - Di tengah ketegangan dengan Yunani terkait sengketa eksplorasi sumber energi di Mediterania Timur, Turki mengembangkan rudal hipersonik dan teknologi senjata laser.

Pengembangan senjata itu disampaikan Presiden Recep Tayyip Erdogan saat mengumumkan awal uji coba mesin roket berbahan bakar cair buatan dalam negeri untuk proyek misi ruang angkasa. (Baca Juga : Bicara Demokrasi, Fahri Hamzah Beberkan Dosa Terbesar Buzzer )

"Saya ingin mengumumkan dimulainya uji coba ruang angkasa pertama dari teknologi mesin roket berbahan bakar cair yang dikembangkan di dalam negeri," kata Erdogan pada upacara pembukaan fasilitas produksi dan pusat penelitian perusahaan pertahanan terkemuka Turki, Roketsan, di Ankara pada hari Minggu. (Baca: Erdogan Tuduh Yunani Menabur Kekacauan di Mediterania Timur )

“Kami juga akan melanjutkan upaya kami untuk mengembangkan mesin roket berbahan bakar hibrida,” ujarnya, yang dikutip dari Anadolu, Senin (31/8/2020). (Baca juga : Total 901 WNI di Luar Negeri Sembuh dari Covid-19 )

Dia mengatakan Roketsan telah mengembangkan teknologi sel bahan bakar hidrogen berkapasitas tinggi, sumber energi bersih dengan aplikasi untuk sektor luar angkasa, serta penerbangan dan transportasi. "Penerima GPS yang dibutuhkan untuk amunisi presisi berpemandu dan sistem persenjataan juga telah diproduksi di dalam negeri untuk pertama kalinya," kata presiden.



"Di pusat ini, kami sedang mengerjakan teknologi masa depan, seperti senjata miniatur, sistem hipersonik, dan senjata laser dan energi terarah menggunakan teknologi elektromagnetik," paparnya.

Presiden Erdogan menekankan bahwa Turki tidak mentoleransi kurangnya koordinasi dalam industri pertahanan. “Khususnya, kami tidak pernah menerima produk dari luar negeri yang bisa kami buat di dalam negeri. Kami telah menghidupkan kembali industri pertahanan kami yang hampir lumpuh," katanya. (Baca: Tegang, Turki Cegat 6 Jet Tempur F-16 Yunani di Mediterania Timur )

"Terinspirasi oleh warisan mulia nenek moyang kami, kami mengurangi ketergantungan eksternal industri pertahanan kami dari 70% menjadi 30%," imbuh dia.

Dia menunjukkan bahwa Turki adalah salah satu negara teratas dalam produksi kendaraan udara tak berawak (UAV), UAV bersenjata, dan UAV ofensif. “UAV bersenjata Bayraktar TB2 kami dapat dengan mudah mencapai target dengan sistem misil 230 milimeter yang dipandu laser. Perkembangan baru ini terutama akan memperkuat kekuatan kami di garis depan," kata Erdogan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More