Iran Ancam Serang Israel, 6 Pesawat Pengebom Nuklir B-52 AS Siaga di Qatar
Jum'at, 08 November 2024 - 07:31 WIB
Namun, Teheran menepis klaim tersebut dengan mengatakan serangan udara Israel dari wilayah udara Irak hanya menimbulkan kerusakan minimal, termasuk kerusakan pada radar-radar sistem pertahanan. Meski demikian, Iran mengakui empat tentaranya tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, surat kabar Haaretz melaporkan bahwa sedikitnya 12 jet tempur F-15E AS dikirim ke Yordania untuk membangun pertahanan bagi sekutu AS di wilayah tersebut setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara pada bulan September.
"Pengerahan F-15E sebelumnya membantu (Yordania)—bersama dengan Angkatan Udara Israel dan negara-negara lain—untuk mencegat serangan pertama Iran terhadap Israel pada tanggal 13 April, yang melibatkan puluhan rudal jelajah dan pesawat nirawak, bersama dengan rudal balistik yang diluncurkan ke Israel," tulis Haaretz.
Setelah pembunuhan Nasrallah pada bulan September, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk USS Lincoln untuk tetap berada di wilayah Timur Tengah guna mencegah Iran melakukan serangan terhadap Israel.
Skuadron tambahan juga telah dikerahkan sejak saat itu dan beberapa kapal perusak Amerika bersenjata rudal, yang mampu mencegat rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat nirawak musuh, tetap ditempatkan di Laut Merah dan Mediterania.
Perang atrisi antara Israel dan Iran pecah setelah perang bayangan selama bertahun-tahun pada bulan April ketika Iran melancarkan serangan perdana terhadap negara Yahudi tersebut.
Sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah, serangan tersebut telah menyebabkan serangkaian serangan langsung antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
Sementara itu, surat kabar Haaretz melaporkan bahwa sedikitnya 12 jet tempur F-15E AS dikirim ke Yordania untuk membangun pertahanan bagi sekutu AS di wilayah tersebut setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara pada bulan September.
"Pengerahan F-15E sebelumnya membantu (Yordania)—bersama dengan Angkatan Udara Israel dan negara-negara lain—untuk mencegat serangan pertama Iran terhadap Israel pada tanggal 13 April, yang melibatkan puluhan rudal jelajah dan pesawat nirawak, bersama dengan rudal balistik yang diluncurkan ke Israel," tulis Haaretz.
Setelah pembunuhan Nasrallah pada bulan September, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk USS Lincoln untuk tetap berada di wilayah Timur Tengah guna mencegah Iran melakukan serangan terhadap Israel.
Skuadron tambahan juga telah dikerahkan sejak saat itu dan beberapa kapal perusak Amerika bersenjata rudal, yang mampu mencegat rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat nirawak musuh, tetap ditempatkan di Laut Merah dan Mediterania.
Perang atrisi antara Israel dan Iran pecah setelah perang bayangan selama bertahun-tahun pada bulan April ketika Iran melancarkan serangan perdana terhadap negara Yahudi tersebut.
Sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah, serangan tersebut telah menyebabkan serangkaian serangan langsung antara kedua musuh bebuyutan tersebut.
(mas)
tulis komentar anda