Biden Bergegas Kirim Bantuan Militer Rp94 Triliun ke Ukraina sebelum Trump Dilantik
Kamis, 07 November 2024 - 16:15 WIB
Tahap terakhir sebesar USD61 miliar ditunda selama beberapa bulan di tengah kebuntuan antara Partai Republik dan Gedung Putih.
Dari paket tersebut, hanya tersisa USD4,3 miliar, bersama dengan USD2 miliar lainnya yang dialokasikan untuk kontrak baru dengan industri senjata AS.
Dengan pengiriman senilai USD2,8 miliar yang diumumkan sebelumnya, Gedung Putih hanya memiliki lebih dari USD9 miliar yang tersedia untuk pasokan darurat ke Kiev.
Kemenangan Trump tidak akan mengubah sikap antagonis Washington terhadap Moskow, tetapi akan mempersulit Kiev untuk mengakses uang pembayar pajak Amerika, menurut mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada hari Rabu.
"Sebagai pengusaha sejati, dia benci membuang-buang uang untuk semua jenis penumpang gelap dan orang yang ikut-ikutan: Pada sekutu yang gila, proyek amal muluk yang salah arah, dan organisasi internasional yang tak pernah puas," tulis Medvedev dalam posting Telegram.
Dia menjelaskan, "Satu-satunya pertanyaan adalah, berapa banyak yang akan Trump keluarkan untuk perang? Dia keras kepala, tetapi sistemnya lebih kuat."
Trump mengatakan Ukraina tidak dapat menang melawan Rusia secara militer dan telah mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "penjual terhebat dalam sejarah," yang mengamankan miliaran setiap kali dia mengunjungi Washington tanpa semakin dekat dengan kemenangan.
Trump mengklaim di masa kampanye bahwa dia dapat mengakhiri konflik Ukraina dalam 24 jam jika terpilih kembali.
Dalam pidato kemenangannya, Trump menegaskan kembali, "Saya tidak akan memulai perang. Saya akan menghentikan perang."
Dari paket tersebut, hanya tersisa USD4,3 miliar, bersama dengan USD2 miliar lainnya yang dialokasikan untuk kontrak baru dengan industri senjata AS.
Dengan pengiriman senilai USD2,8 miliar yang diumumkan sebelumnya, Gedung Putih hanya memiliki lebih dari USD9 miliar yang tersedia untuk pasokan darurat ke Kiev.
Kemenangan Trump tidak akan mengubah sikap antagonis Washington terhadap Moskow, tetapi akan mempersulit Kiev untuk mengakses uang pembayar pajak Amerika, menurut mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada hari Rabu.
"Sebagai pengusaha sejati, dia benci membuang-buang uang untuk semua jenis penumpang gelap dan orang yang ikut-ikutan: Pada sekutu yang gila, proyek amal muluk yang salah arah, dan organisasi internasional yang tak pernah puas," tulis Medvedev dalam posting Telegram.
Dia menjelaskan, "Satu-satunya pertanyaan adalah, berapa banyak yang akan Trump keluarkan untuk perang? Dia keras kepala, tetapi sistemnya lebih kuat."
Trump mengatakan Ukraina tidak dapat menang melawan Rusia secara militer dan telah mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "penjual terhebat dalam sejarah," yang mengamankan miliaran setiap kali dia mengunjungi Washington tanpa semakin dekat dengan kemenangan.
Trump mengklaim di masa kampanye bahwa dia dapat mengakhiri konflik Ukraina dalam 24 jam jika terpilih kembali.
Dalam pidato kemenangannya, Trump menegaskan kembali, "Saya tidak akan memulai perang. Saya akan menghentikan perang."
Lihat Juga :
tulis komentar anda