Iran Tak Khawatir Donald Trump Menang Pilpres AS: Itu Nggak Ngaruh!
Kamis, 07 November 2024 - 09:37 WIB
TEHERAN - Teheran menyatakan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) tidak akan memengaruhi Iran, termasuk program nuklirnya.
"Hasil pemilihan presiden AS tidak akan membawa perubahan signifikan dan semua persiapan dan prakiraan yang diperlukan telah direncanakan secara proaktif. Penghidupan masyarakat tidak akan terpengaruh," kata juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani.
Media pemerintah Iran sebagian besar tetap bungkam tentang hasil Pilpres Amerika, sementara banyak warga Iran beralih ke media sosial untuk berbagi pesan tentang Pilpres tersebut.
Trump memang belum secara resmi dinyatakan sebagai pemenang Polpres Amerika, namun hasil electoral vote yang disiarkan Fox News menunjukkan Trump menang. Perolehan electoral vote Trump sudah lebih dari 270—syarat perolehan minimal untuk menang Pilpres.
Rival Trump, Kamala Harris juga sudah mengucapkan selamat kepada politisi Partai Republik tersebut atas kemanangannya dalam Pilpres AS.
Beberapa pemimpin dunia, termasuk dari Israel, Prancis, dan Australia, dengan cepat menyampaikan ucapan selamat kepada Trump.
“Tidak banyak perbedaan antara Trump dan Harris,” kata Mohajerani.
"Kebijakan pemerintah Iran telah direncanakan sebelumnya untuk memperhitungkan hasilnya, dan tidak akan ada perubahan dalam penghidupan masyarakat," paparnya.
“Kami tidak khawatir dengan kemenangan Trump dalam pemilu,” imbuh dia.
Kepala Organisasi Energi Atom negara itu, Mohammad Eslami, juga mengomentari kemenangan Trump, dengan mengatakan bahwa Iran mengejar kepentingannya sendiri dalam tujuan strategis dan industri nuklir.
“Program kami tidak dipengaruhi oleh perubahan apa pun di AS dan tidak akan berubah,” katanya pada hari Rabu, yang dilansir Iran Iternational, Kamis (7/11/2024).
Trump mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa Teheran tidak dapat memiliki senjata nuklir.
“Syarat-syarat saya sangat mudah,” kata Trump di Florida setelah memberikan suaranya dalam Pilpres AS.
“Saya ingin mereka menjadi negara yang sangat sukses," paparnya.
Komentar terbaru dari pejabat Iran sejalan dengan narasi media pemerintah Iran dalam beberapa hari terakhir, dengan para ahli dalam negeri mengatakan bahwa hasil Pilpres AS tidak akan berdampak signifikan pada Iran.
Sebaliknya, warga Iran di media sosial telah vokal, mengekspresikan kegembiraan dan humor atas kemenangan Trump, dengan beberapa orang bercanda menjulukinya sebagai "Chef of the Cutlet".
Istilah tersebut merujuk pada Qasem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds IRGC yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS yang diperintahkan oleh Trump pada tahun 2020.
Warga Iran yang membangkang mengejek dengan menyebut hari kematian Soleimani sebagai "Cutlet Day", menyamakan nasib Soleimani dengan hidangan daging giling yang populer di Iran.
"Hasil pemilihan presiden AS tidak akan membawa perubahan signifikan dan semua persiapan dan prakiraan yang diperlukan telah direncanakan secara proaktif. Penghidupan masyarakat tidak akan terpengaruh," kata juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani.
Media pemerintah Iran sebagian besar tetap bungkam tentang hasil Pilpres Amerika, sementara banyak warga Iran beralih ke media sosial untuk berbagi pesan tentang Pilpres tersebut.
Trump memang belum secara resmi dinyatakan sebagai pemenang Polpres Amerika, namun hasil electoral vote yang disiarkan Fox News menunjukkan Trump menang. Perolehan electoral vote Trump sudah lebih dari 270—syarat perolehan minimal untuk menang Pilpres.
Rival Trump, Kamala Harris juga sudah mengucapkan selamat kepada politisi Partai Republik tersebut atas kemanangannya dalam Pilpres AS.
Beberapa pemimpin dunia, termasuk dari Israel, Prancis, dan Australia, dengan cepat menyampaikan ucapan selamat kepada Trump.
“Tidak banyak perbedaan antara Trump dan Harris,” kata Mohajerani.
"Kebijakan pemerintah Iran telah direncanakan sebelumnya untuk memperhitungkan hasilnya, dan tidak akan ada perubahan dalam penghidupan masyarakat," paparnya.
“Kami tidak khawatir dengan kemenangan Trump dalam pemilu,” imbuh dia.
Kepala Organisasi Energi Atom negara itu, Mohammad Eslami, juga mengomentari kemenangan Trump, dengan mengatakan bahwa Iran mengejar kepentingannya sendiri dalam tujuan strategis dan industri nuklir.
“Program kami tidak dipengaruhi oleh perubahan apa pun di AS dan tidak akan berubah,” katanya pada hari Rabu, yang dilansir Iran Iternational, Kamis (7/11/2024).
Trump mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa Teheran tidak dapat memiliki senjata nuklir.
“Syarat-syarat saya sangat mudah,” kata Trump di Florida setelah memberikan suaranya dalam Pilpres AS.
“Saya ingin mereka menjadi negara yang sangat sukses," paparnya.
Komentar terbaru dari pejabat Iran sejalan dengan narasi media pemerintah Iran dalam beberapa hari terakhir, dengan para ahli dalam negeri mengatakan bahwa hasil Pilpres AS tidak akan berdampak signifikan pada Iran.
Sebaliknya, warga Iran di media sosial telah vokal, mengekspresikan kegembiraan dan humor atas kemenangan Trump, dengan beberapa orang bercanda menjulukinya sebagai "Chef of the Cutlet".
Istilah tersebut merujuk pada Qasem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds IRGC yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS yang diperintahkan oleh Trump pada tahun 2020.
Warga Iran yang membangkang mengejek dengan menyebut hari kematian Soleimani sebagai "Cutlet Day", menyamakan nasib Soleimani dengan hidangan daging giling yang populer di Iran.
(mas)
tulis komentar anda