Profil Ryan Girdusky, Panelis Konservatif Amerika yang Rasis ke Jurnalis Muslim soal Pager Lebanon
Rabu, 30 Oktober 2024 - 13:30 WIB
Mengutip NewsWeek, Girdusky juga dikenali sebagai penulis buku ‘They're Not Listening: How the Elites Created the National Populist Revolution’ pada tahun 2020.
Buku itu berkisah tentang cara elit kosmopolitan di seluruh dunia mengabaikan keinginan rakyat dan mendorong para pemilih yang tidak puas ke tangan partai dan politisi populis nasional.
Selain itu, Girdusky menjadi salah satu penggagas Komite PAC 1776 yang mendukung kandidat dewan sekolah untuk menentang kurikulum progresif seperti mengajarkan Teori Ras Kritis dan teori gender.
Dalam sebuah kesempatan, ia pernah berujar ingin mengakhiri ‘cuci otak’ anak-anak sekolah di AS tentang ras.
Baru-baru ini, Girdusky diundang ke acara berita di stasiun televisi internasional sebagai panelis. Namun, ia kedapatan membuat pernyataan kontroversial yang menjurus ke rasis kepada seorang jurnalis Muslim di sana, yakni Mehdi Hasan.
Mendapat kritik yang meluas, Ryan Girdusky meminta maaf atas komentarnya. Namun, ia tetap membela diri di media sosial dan mengatakan bahwa semua itu hanyalah lelucon.
Buku itu berkisah tentang cara elit kosmopolitan di seluruh dunia mengabaikan keinginan rakyat dan mendorong para pemilih yang tidak puas ke tangan partai dan politisi populis nasional.
Selain itu, Girdusky menjadi salah satu penggagas Komite PAC 1776 yang mendukung kandidat dewan sekolah untuk menentang kurikulum progresif seperti mengajarkan Teori Ras Kritis dan teori gender.
Dalam sebuah kesempatan, ia pernah berujar ingin mengakhiri ‘cuci otak’ anak-anak sekolah di AS tentang ras.
Baru-baru ini, Girdusky diundang ke acara berita di stasiun televisi internasional sebagai panelis. Namun, ia kedapatan membuat pernyataan kontroversial yang menjurus ke rasis kepada seorang jurnalis Muslim di sana, yakni Mehdi Hasan.
Mendapat kritik yang meluas, Ryan Girdusky meminta maaf atas komentarnya. Namun, ia tetap membela diri di media sosial dan mengatakan bahwa semua itu hanyalah lelucon.
(sya)
tulis komentar anda