Perang Melawan Israel Memanas, Iran akan Naikkan Anggaran Militer hingga 200%
Rabu, 30 Oktober 2024 - 07:03 WIB
Melaporkan dari Teheran, Resul Serdar dari Al Jazeera mengatakan "rasa urgensi" telah meningkat di Iran setelah serangan "di wilayahnya sendiri untuk pertama kalinya sejak Perang Iran-Irak pada 1980-an".
Tanggapan Israel sudah lama diharapkan setelah Iran meluncurkan rentetan rudal dan pesawat nirawak ke Israel pada 1 Oktober, menembakkan sekitar 200 proyektil.
Iran mengatakan serangan itu sebagai balasan atas serangan dalam beberapa bulan terakhir yang menewaskan para pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, kelompok Palestina Hamas, dan militer Iran.
Dengan meningkatnya serangan Israel dan tekanan pada Hizbullah yang berpihak pada Iran, Serdar mengatakan, "Doktrin pertahanan Teheran adalah menjauhkan perang dari Iran, apa pun yang terjadi", seraya menambahkan, "Sekarang, doktrin pertahanan itu menghadapi tantangan yang sangat besar karena para pejabat Iran melihat kemungkinan perang konvensional di dalam negeri ... hal itu semakin menjadi kenyataan."
Pada hari Senin, Iran mengatakan akan "menggunakan semua alat yang tersedia" untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan terhadap target militer.
AS memperingatkan Iran tentang "konsekuensi berat" jika melakukan tindakan agresif lebih lanjut terhadap Israel.
"Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela diri. Jangan sampai ada kebingungan. Kami percaya ini harus menjadi akhir dari baku tembak langsung antara Israel dan Iran," ungkap Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB.
Lihat Juga: 4 Prajurit Elite Unit Hantu Israel Tewas di Gaza, Pengepungan di Jabaliya Makin Intensif
Tanggapan Israel sudah lama diharapkan setelah Iran meluncurkan rentetan rudal dan pesawat nirawak ke Israel pada 1 Oktober, menembakkan sekitar 200 proyektil.
Iran mengatakan serangan itu sebagai balasan atas serangan dalam beberapa bulan terakhir yang menewaskan para pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, kelompok Palestina Hamas, dan militer Iran.
Dengan meningkatnya serangan Israel dan tekanan pada Hizbullah yang berpihak pada Iran, Serdar mengatakan, "Doktrin pertahanan Teheran adalah menjauhkan perang dari Iran, apa pun yang terjadi", seraya menambahkan, "Sekarang, doktrin pertahanan itu menghadapi tantangan yang sangat besar karena para pejabat Iran melihat kemungkinan perang konvensional di dalam negeri ... hal itu semakin menjadi kenyataan."
Pada hari Senin, Iran mengatakan akan "menggunakan semua alat yang tersedia" untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan terhadap target militer.
AS memperingatkan Iran tentang "konsekuensi berat" jika melakukan tindakan agresif lebih lanjut terhadap Israel.
"Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela diri. Jangan sampai ada kebingungan. Kami percaya ini harus menjadi akhir dari baku tembak langsung antara Israel dan Iran," ungkap Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB.
Lihat Juga: 4 Prajurit Elite Unit Hantu Israel Tewas di Gaza, Pengepungan di Jabaliya Makin Intensif
(sya)
tulis komentar anda