Israel Ingin Berdamai dengan Negara-negara Arab setelah Perangnya Picu Kemarahan
Selasa, 29 Oktober 2024 - 14:25 WIB
Amerika Serikat, pendukung utama Israel, telah lama berupaya menjadi penengah kesepakatan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, yang akan memerlukan jaminan keamanan AS untuk kerajaan tersebut.
Washington berharap dapat memberikan insentif kepada Netanyahu untuk menghentikan perang dan mendapatkan sekutu Arab yang kuat, penjaga dua tempat suci umat Islam.
Namun, Riyadh telah mensyaratkan kesepakatan tersebut pada pengakuan Negara Palestina yang merdeka—prospek yang ditolak oleh Israel.
Arab Saudi tidak bergabung dengan Kesepakatan Abraham 2020 dan tidak pernah mengakui Negara Israel.
Namun, kesepakatan tersebut tampak lebih dekat tahun lalu, sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang memicu perang paling mematikan yang pernah ada di Gaza.
Minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berupaya membuat kemajuan dengan Arab Saudi dalam normalisasi dengan Israel.
Diplomat tertinggi AS terbang langsung dari Tel Aviv di Israel ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, dalam perjalanan ke Timur Tengah beberapa hari sebelum pemilu AS.
"Terlepas dari semua yang telah terjadi, masih ada peluang luar biasa di kawasan ini untuk bergerak ke arah yang sama sekali berbeda," kata Blinken beberapa menit sebelum meninggalkan Israel.
"Arab Saudi akan menjadi inti dari itu, dan itu termasuk kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel."
Washington berharap dapat memberikan insentif kepada Netanyahu untuk menghentikan perang dan mendapatkan sekutu Arab yang kuat, penjaga dua tempat suci umat Islam.
Namun, Riyadh telah mensyaratkan kesepakatan tersebut pada pengakuan Negara Palestina yang merdeka—prospek yang ditolak oleh Israel.
Arab Saudi tidak bergabung dengan Kesepakatan Abraham 2020 dan tidak pernah mengakui Negara Israel.
Namun, kesepakatan tersebut tampak lebih dekat tahun lalu, sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang memicu perang paling mematikan yang pernah ada di Gaza.
Minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berupaya membuat kemajuan dengan Arab Saudi dalam normalisasi dengan Israel.
Diplomat tertinggi AS terbang langsung dari Tel Aviv di Israel ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, dalam perjalanan ke Timur Tengah beberapa hari sebelum pemilu AS.
"Terlepas dari semua yang telah terjadi, masih ada peluang luar biasa di kawasan ini untuk bergerak ke arah yang sama sekali berbeda," kata Blinken beberapa menit sebelum meninggalkan Israel.
"Arab Saudi akan menjadi inti dari itu, dan itu termasuk kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel."
(mas)
tulis komentar anda