Bagaimana Cara Kerja Orang Yahudi di Israel Bekerja untuk Intelijen Iran?
Minggu, 27 Oktober 2024 - 16:15 WIB
5. Pertandingan Sepak Bola Juga Incaran
Pada pertengahan September, kelompok itu diminta untuk menyediakan foto-foto pertandingan sepak bola di Stadion Turner Beersheba, serta latihan liga pemuda. Kelompok itu juga ditugaskan untuk memata-matai kota Lahav di dekatnya. Beberapa anggota diborgol oleh pihak berwenang saat mengambil gambar komunitas tersebut pada tanggal 19 September, dengan Gushchin dan Yaffe ditangkap beberapa hari kemudian.Pihak berwenang mengatakan mereka sedang mencari perintah pengadilan untuk menahan ketujuh orang itu di balik jeruji besi sampai proses hukum selesai.
Setelah berita penangkapan tersebut tersiar awal minggu ini, Menteri Kebudayaan dan Olahraga Miki Zohar menyerukan agar Israel menjatuhkan hukuman mati kepada mereka yang dihukum karena pengkhianatan selama masa perang.
“Fenomena pengkhianat negara yang membahayakan keamanan Israel demi uang sementara kita berjuang demi masa depan kita dalam perang eksistensial menuntut tindakan yang paling keras, termasuk undang-undang yang mengizinkan hukuman mati bagi mereka yang membantu musuh di masa perang,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Hukum pidana Israel sudah mencakup hukuman mati, tetapi hanya untuk kasus yang sangat jarang, salah satunya adalah pengkhianatan.
6. Dibayar Rp4,7 Miliar
Sebagai imbalan atas tindakan mereka, para tersangka dibayar USD300.000 atau Rp4,7 miliar, termasuk kompensasi untuk pengeluaran peralatan seperti kamera dan telepon. Uang tersebut awalnya ditransfer melalui agen valuta asing dan kemudian dikirim sebagai mata uang kripto. Tidak ada penukar uang yang disebutkan dalam dakwaan.Dalam beberapa bulan terakhir, Shin Bet telah mengumumkan serangkaian dugaan rencana Iran, termasuk beberapa di antaranya yang dilakukan Teheran untuk mengelabui warga Israel secara daring agar menjalankan misi.
Pada hari Selasa, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka telah menangkap tujuh orang mata-mata Iran yang terpisah, yang satu ini di Yerusalem Timur, yang diduga telah melakukan pembunuhan terhadap seorang ilmuwan nuklir Israel serta wali kota sebuah kota besar di Israel tengah.
Pada bulan September, seorang pria dari kota selatan Ashkelon ditangkap atas tuduhan bahwa ia diselundupkan ke Iran dua kali dan menerima pembayaran untuk melaksanakan misi atas nama Teheran, dan direkrut untuk membunuh perdana menteri Israel, menteri pertahanan, atau kepala Shin Bet.
Kemudian, pada tanggal 14 Oktober, seorang pria dan rekannya yang berusia 18 tahun, keduanya dari Ramat Gan, ditangkap atas tuduhan melakukan berbagai tindakan sabotase dan vandalisme atas nama agen Iran.
tulis komentar anda