1 dari 4 Warga AS Yakin Pecah Perang Saudara setelah Pemilu Presiden
Jum'at, 25 Oktober 2024 - 19:30 WIB
Setelah pemilihan umum 2020, kerumunan pendukung Trump menyerbu Gedung US Capitol pada 6 Januari 2021, dalam upaya mencegah anggota parlemen mengesahkan apa yang mereka yakini sebagai kemenangan curang Biden.
Demonstrasi tersebut dengan cepat berubah menjadi kerusuhan, yang oleh Biden dan sesama Demokrat digambarkan sebagai "pemberontakan."
Pihak berwenang menangkap dan mendakwa 1.457 peserta, yang sebagian besar menerima dakwaan pelanggaran ringan masuk tanpa izin, meskipun beberapa menghadapi pelanggaran yang lebih serius.
Trump, yang telah selamat dari beberapa upaya pembunuhan dalam beberapa bulan terakhir, menghadapi tuntutan federal karena diduga memicu kerusuhan dengan mendesak para pendukungnya untuk "berjuang sekuat tenaga" menentang pengesahan kemenangan Biden.
Pengacara Trump menegaskan dia memiliki hak untuk membuat pernyataan seperti itu, dengan mencatat dia juga mendorong para pendukungnya untuk bertindak "secara damai dan patriotik."
Demonstrasi tersebut dengan cepat berubah menjadi kerusuhan, yang oleh Biden dan sesama Demokrat digambarkan sebagai "pemberontakan."
Pihak berwenang menangkap dan mendakwa 1.457 peserta, yang sebagian besar menerima dakwaan pelanggaran ringan masuk tanpa izin, meskipun beberapa menghadapi pelanggaran yang lebih serius.
Trump, yang telah selamat dari beberapa upaya pembunuhan dalam beberapa bulan terakhir, menghadapi tuntutan federal karena diduga memicu kerusuhan dengan mendesak para pendukungnya untuk "berjuang sekuat tenaga" menentang pengesahan kemenangan Biden.
Pengacara Trump menegaskan dia memiliki hak untuk membuat pernyataan seperti itu, dengan mencatat dia juga mendorong para pendukungnya untuk bertindak "secara damai dan patriotik."
(sya)
tulis komentar anda