Jenderal Iran Bidik Situs Nuklir Israel
Kamis, 17 Oktober 2024 - 08:34 WIB
"Ketika [Donald] Trump ingin mengurangi ekspor minyak kami, ada sejumlah operasi taktis," klaim Rostami.
"Saya tidak akan mengatakan siapa yang melakukannya, tetapi lima kapal tanker meledak di pelabuhan Fujairah yang dijaga ketat. Mereka bahkan tidak tahu dari mana serangan itu berasal. Mereka bahkan mengajukan pengaduan ke PBB. Uni Emirat Arab menuduh kami, tetapi tidak dapat memberikan bukti. Ini adalah beberapa contoh yang dapat saya sebutkan," paparnya.
Para pejabat Israel sebelumnya menyerukan serangan terhadap fasilitas nuklir dan minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan lebih dari 180 rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.
Namun, Washington Post melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan jaminan kepada pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak, melain situs-situs militer Iran.
Menurut laporan itu, jaminan dari Netanyahu itu direspons Amerika dengan mengerahkan sistem rudal THAAD dan sekitar 100 tentara operatornya ke Israel sebagai semacam kompensasi.
Pada 1 Oktober lalu, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersama seorang jenderal IRGC dalam serangan Israel.
Menanggapi meningkatnya ketegangan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bersumpah akan melakukan serangan "mematikan, presisi, dan mengejutkan" terhadap Iran.
"Saya tidak akan mengatakan siapa yang melakukannya, tetapi lima kapal tanker meledak di pelabuhan Fujairah yang dijaga ketat. Mereka bahkan tidak tahu dari mana serangan itu berasal. Mereka bahkan mengajukan pengaduan ke PBB. Uni Emirat Arab menuduh kami, tetapi tidak dapat memberikan bukti. Ini adalah beberapa contoh yang dapat saya sebutkan," paparnya.
Para pejabat Israel sebelumnya menyerukan serangan terhadap fasilitas nuklir dan minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan lebih dari 180 rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.
Namun, Washington Post melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan jaminan kepada pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak, melain situs-situs militer Iran.
Menurut laporan itu, jaminan dari Netanyahu itu direspons Amerika dengan mengerahkan sistem rudal THAAD dan sekitar 100 tentara operatornya ke Israel sebagai semacam kompensasi.
Pada 1 Oktober lalu, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersama seorang jenderal IRGC dalam serangan Israel.
Menanggapi meningkatnya ketegangan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bersumpah akan melakukan serangan "mematikan, presisi, dan mengejutkan" terhadap Iran.
(mas)
tulis komentar anda