AS Peringatkan Iran Jangan Bunuh Trump: Melakukannya Berarti Perang!

Minggu, 13 Oktober 2024 - 06:06 WIB
AS peringatkan Iran agar tidak membunuh Donald Trump. Melakukannya dianggap sebagai tindakan perang. Foto/Jamie Kelter Davis/The New York Times
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (As) Joe Biden telah meminta Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk memperingatkan Iran agar tidak mencoba membunuh Donald Trump.

Pesan yang ingin disampaikan presiden AS itu kepada Teheran adalah bahwa Washington akan memperlakukan setiap upaya pembunuhan terhadap pendahulunya, atau terhadap mantan pejabat Amerika lainnya, sebagai tindakan perang.

The Washington Post mengutip juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett, yang menegaskan bahwa Biden telah mengarahkan setiap sumber daya untuk memastikan bahwa Trump—mantan presiden yang juga calon presiden dari Partai Republik—terlindungi dengan baik dan bahwa detail keamanannya menerima data intelijen tepat waktu tentang bahaya apa pun yang mungkin dihadapinya.





“Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri dengan prioritas tertinggi, dan kami mengutuk keras Iran atas ancaman yang kurang ajar ini,” kata Savett, yang dilansir Minggu (13/10/2024).

“Teheran akan menghadapi konsekuensi berat jika menyerang warga negara Amerika mana pun, termasuk orang-orang yang terus mengabdi kepada AS atau mereka yang sebelumnya mengabdi,” tegasnya.

Akhir bulan lalu, Trump mengeklaim bahwa ada ancaman besar terhadap hidupnya, yang datang dari Iran.

Dia mengatakan bahwa dua upaya pembunuhan terhadapnya dalam beberapa bulan terakhir—pada sebuah kampaye di Pennsylvania pada bulan Juli lalu dan pada bulan September di klub golfnya di Florida—mungkin melibatkan atau tidak melibatkan Teheran.

The Washington Post, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, menulis bahwa saat ini tidak ada bukti yang mengaitkan Teheran dengan salah satu insiden tersebut.

Pernyataan mantan presiden AS itu muncul sehari setelah timnya mengumumkan bahwa mereka mengadakan pertemuan dengan perwakilan intelijen AS, yang memperingatkan mereka tentang dugaan rencana Teheran untuk membunuh Trump dan menabur kekacauan di Amerika.

Laporan lain dari Politico menyebutkan puluhan pejabat mengklaim ada upaya Iran untuk membunuh Trump, serta orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani, bahkan lebih luas dan agresif daripada yang dilaporkan sebelumnya.

Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di luar bandara di Ibu Kota Irak, Baghdad, pada bulan Januari 2020, selama masa kepresidenan Trump, dan Iran telah berjanji bahwa pihaknya akan membalas dendam.

Namun, setelah Trump terluka di telinga dalam upaya pembunuhan pada tanggal 13 Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menekankan bahwa Teheran dengan tegas menolak setiap dugaan bahwa mereka terlibat.

“Iran bertekad untuk melakukan tindakan hukum terhadap Trump atas peran langsungnya dalam kejahatan pembunuhan martir Jenderal Qassem Soleimani,” kata Kanaani.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More