Israel Serang 2 TNI Personel UNIFIL di Lebanon, Ini Respons Kemarahan Indonesia

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 06:51 WIB
Indonesia marah dan mengecam keras serangan pasukan Zionis Israel di Lebanon yang melukai dua TNI personel UNIFIL. Foto/Anadolu
BEIRUT - Pemerintah Indonesia marah dan mengecam keras serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon selatan yang melukai dua Tentara Nasional Indonesia (TNI) personel UNIFIL.

Serangan ini terjadi ketika pasukan Zionis Israel mengintensifkan agresinya di Lebanon dengan dalih memerangi kelompok Hizbullah. Agresi yang dimulai sejak bulan lalu itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang.

UNIFIL adalah akronim dari United Nations Interim Force in Lebanon atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon.

Dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan akibat serangan tentara Zionis Israel pada Kamis ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.





Naqoura terletak di Lebanon selatan, dalam area yang disebut blue line (garis biru). Pasukan perdamaian PBB berada kawasan tersebut di bawah mandat Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.

"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi.

"Kedua personel tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik," lanjut Menlu Retno.

"Luka yang dialami dua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF," imbuh Retno dalam keterangan tertulis, semalam.

Menlu Retno sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit).

Terhadap serangan ini, UNIFIL juga telah mengeluarkan pernyataan yang mendesak IDF untuk mematuhi kewajiban dalam memastikan keamanan dan keselamatan personel dan premise PBB.

Indonesia mengingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personel UNIFIL.

"Indonesia menegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL," tegas Menlu Retno.

Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.

"Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban," papar diplomat top Indonesia tersebut.

Sebelumnya, UNIFIL mengonfirmasi dua personelnya terluka ketika tank Israel menembaki menara observasi di markas besarnya di Naqoura, Lebanon selatan.

"Para tentara Israel juga menembaki posisi PBB (UNP) 1-31 di Ras Naqoura, mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi," kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.

"Pesawat nirawak Israel terlihat terbang di dalam posisi PBB hingga ke pintu masuk bunker."

Pada Rabu (9/10/2024), UNIFIL mengatakan tentara Israel sengaja menembaki kamera pemantau perimeter dan menonaktifkannya.

"Mereka juga sengaja menembaki UNP 1-32A, tempat pertemuan Tripartit rutin diadakan sebelum konflik dimulai, merusak penerangan dan stasiun relai," imbuh UNIFIL.

"Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan 1701," papar UNIFIL.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More