Israel Janji Serangan Balasan ke Iran Bakal Mematikan, Presisi, dan Mengejutkan
Kamis, 10 Oktober 2024 - 10:36 WIB
TEL AVIV - Rezim Zionis Israel berjanji serangan balasan ke Iran akan mematikan, presisi, dan mengejutkan.
Janji itu disampaikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu.
"Siapa pun yang menyerang kami akan terluka dan akan membayar harganya," kata Gallant.
"Serangan kami akan mematikan, presisi, dan yang terpenting mengejutkan, mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi, mereka akan melihat hasilnya," katanya lagi, seperti dikutip Iran International, Kamis (10/10/2024).
Sebelumnya pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden bersama dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam panggilan telepon dalam upaya untuk membentuk front persatuan atas kemungkinan serangan balik Israel terhadap serangan ratusan rudal pada 1 Oktober lalu.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan panggilan telepon berlangsung sekitar 30 menit tetapi tidak memberikan rincian apa pun selain menyebut diskusi itu "produktif".
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CNN tentang diskusi tersebut, Harris menolak untuk menjelaskan lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa panggilan telepon itu "dirahasiakan".
Sebuah foto yang dirilis oleh kantor Netanyahu menunjukkan PM Zionis tersebut bersama dengan para ajudan militer dan pemerintah tingkat atas yang berpartisipasi.
Janji itu disampaikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu.
"Siapa pun yang menyerang kami akan terluka dan akan membayar harganya," kata Gallant.
"Serangan kami akan mematikan, presisi, dan yang terpenting mengejutkan, mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi, mereka akan melihat hasilnya," katanya lagi, seperti dikutip Iran International, Kamis (10/10/2024).
Sebelumnya pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden bersama dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam panggilan telepon dalam upaya untuk membentuk front persatuan atas kemungkinan serangan balik Israel terhadap serangan ratusan rudal pada 1 Oktober lalu.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan panggilan telepon berlangsung sekitar 30 menit tetapi tidak memberikan rincian apa pun selain menyebut diskusi itu "produktif".
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan CNN tentang diskusi tersebut, Harris menolak untuk menjelaskan lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa panggilan telepon itu "dirahasiakan".
Sebuah foto yang dirilis oleh kantor Netanyahu menunjukkan PM Zionis tersebut bersama dengan para ajudan militer dan pemerintah tingkat atas yang berpartisipasi.
tulis komentar anda