Macron Serukan Prancis Embargo Senjata terhadap Israel, Netanyahu Marah
Minggu, 06 Oktober 2024 - 08:46 WIB
TEL AVIV - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan negaranya untuk melakukan embargo senjata terhadap Israel karena telah digunakan dalam membombardir Gaza. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu marah, menyebut seruan tersebut sebagai aib.
Kantor Macron bergegas merespons kemarahan Netanyahu dengan mencatat bahwa Prancis telah memobilisasi militernya minggu ini selama serangan rudal Iran, seperti yang dilakukannya pada bulan April.
“Macron secara pribadi memberi tahu presiden Iran tentang komitmen Prancis terhadap keamanan Israel. Dia menegaskan kembali bahwa Prancis tidak akan mengizinkan Iran atau proksinya untuk menyerang Israel dan akan selalu mendapati kami menghadapinya jika menggunakan kekerasan,” kata kantor Macron.
“Pada saat yang sama, Macron percaya bahwa kebutuhan mendesak adalah untuk menghindari eskalasi ketegangan di kawasan tersebut, termasuk gencatan senjata segera di Gaza.”
“Dalam konteks inilah presiden menyerukan diakhirinya ekspor senjata yang ditujukan untuk digunakan di Gaza,” lanjut kantor Macron. “Kita harus kembali ke solusi diplomatik.”
“Prancis adalah sahabat setia Israel,” imbuh kantor Macron. “Perkataan Netanyahu berlebihan dan tidak terkait dengan persahabatan antara Prancis dan Israel.”
Sedangkan Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris menyuarakan kemarahannya pada Macron.
“Saat ini, Israel membela diri di tujuh garis depan melawan musuh-musuh peradaban,” katanya, sambil menunjuk Gaza, Lebanon, Tepi Barat, Yaman, Suriah, Irak, dan Iran.
“Saat Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin Iran, semua negara beradab harus berdiri teguh di sisi Israel,” lanjut dia.
“Namun Presiden Macron dan para pemimpin Barat lainnya kini menyerukan embargo senjata terhadap Israel,” kesal pemimpin rezim Zionis tersebut, seperti dikutip Times of Israel, Minggu (6/10/2024).
“Mereka ini memalukan,” katanya lagi.
Netanyahu bertanya secara retoris apakah Iran memberlakukan embargo senjata terhadap proksi-proksinya.
“Tentu saja tidak,” jawabnya. “Poros teror ini bersatu.”
“Namun negara-negara yang seharusnya menentang poros teror ini menyerukan embargo senjata terhadap Israel,” lanjut Netanyahu. “Sungguh memalukan!”
Netanyahusesumbarbahwa Israel akan menang dengan atau tanpa dukungan Barat. “Namun, rasa malu mereka akan terus berlanjut lama setelah perang dimenangkan,” paparnya.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Kantor Macron bergegas merespons kemarahan Netanyahu dengan mencatat bahwa Prancis telah memobilisasi militernya minggu ini selama serangan rudal Iran, seperti yang dilakukannya pada bulan April.
“Macron secara pribadi memberi tahu presiden Iran tentang komitmen Prancis terhadap keamanan Israel. Dia menegaskan kembali bahwa Prancis tidak akan mengizinkan Iran atau proksinya untuk menyerang Israel dan akan selalu mendapati kami menghadapinya jika menggunakan kekerasan,” kata kantor Macron.
“Pada saat yang sama, Macron percaya bahwa kebutuhan mendesak adalah untuk menghindari eskalasi ketegangan di kawasan tersebut, termasuk gencatan senjata segera di Gaza.”
“Dalam konteks inilah presiden menyerukan diakhirinya ekspor senjata yang ditujukan untuk digunakan di Gaza,” lanjut kantor Macron. “Kita harus kembali ke solusi diplomatik.”
“Prancis adalah sahabat setia Israel,” imbuh kantor Macron. “Perkataan Netanyahu berlebihan dan tidak terkait dengan persahabatan antara Prancis dan Israel.”
Sedangkan Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris menyuarakan kemarahannya pada Macron.
“Saat ini, Israel membela diri di tujuh garis depan melawan musuh-musuh peradaban,” katanya, sambil menunjuk Gaza, Lebanon, Tepi Barat, Yaman, Suriah, Irak, dan Iran.
“Saat Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin Iran, semua negara beradab harus berdiri teguh di sisi Israel,” lanjut dia.
“Namun Presiden Macron dan para pemimpin Barat lainnya kini menyerukan embargo senjata terhadap Israel,” kesal pemimpin rezim Zionis tersebut, seperti dikutip Times of Israel, Minggu (6/10/2024).
“Mereka ini memalukan,” katanya lagi.
Netanyahu bertanya secara retoris apakah Iran memberlakukan embargo senjata terhadap proksi-proksinya.
“Tentu saja tidak,” jawabnya. “Poros teror ini bersatu.”
“Namun negara-negara yang seharusnya menentang poros teror ini menyerukan embargo senjata terhadap Israel,” lanjut Netanyahu. “Sungguh memalukan!”
Netanyahusesumbarbahwa Israel akan menang dengan atau tanpa dukungan Barat. “Namun, rasa malu mereka akan terus berlanjut lama setelah perang dimenangkan,” paparnya.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(mas)
tulis komentar anda