3 Konsekuensi Buruk bagi Iran Jika Melanjutkan Perang Melawan Israel

Minggu, 06 Oktober 2024 - 19:10 WIB
Istilah "armada gelap" atau "armada bayangan" mengacu pada kapal-kapal terselubung yang menyelundupkan minyak, sehingga menghindari sanksi. Menurut lembaga nirlaba United Against Nuclear Iran yang berbasis di AS, armada bayangan Iran terdiri dari sedikitnya 383 kapal.

Menurut stasiun TV Iran International yang berkantor pusat di London, rezim tersebut menjual minyaknya dengan diskon 20% dari harga pasar global, sebagai kompensasi atas risiko yang dihadapi pembeli akibat sanksi.

"Kilang minyak Tiongkok adalah pembeli utama pengiriman minyak ilegal Iran yang dicampur oleh para perantara dengan kargo dari negara lain dan dibongkar di Tiongkok sebagai impor dari Singapura dan sumber lain," lapor media oposisi Iran baru-baru ini.



3. Ekonomi Iran Tak Siap Berperang dengan Israel

Melansir DW, sanksi tidak hanya menargetkan industri minyak Iran, tetapi juga memengaruhi kemampuan negara tersebut untuk melakukan transaksi keuangan internasional. Hal ini menyebabkan penurunan tajam mata uang nasional, rial.

Saat ini, warga Iran membayar sekitar 580.000 rial di pasar gelap untuk satu dolar AS. Setelah penandatanganan kesepakatan nuklir pada tahun 2015, satu dolar bernilai 32.000 rial.

Meskipun pendapatan minyak telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, Iran masih jauh dari pusat kekuatan ekonomi. Populasinya sekitar 88 juta jiwa, hampir 10 kali lipat dari musuh bebuyutannya, Israel. Namun pada tahun 2023, output ekonomi Iran adalah USD403 miliar, jauh lebih rendah dari Israel yang sebesar USD509 miliar.

Perbedaan ini menjadi lebih mencolok ketika membandingkan total nilai barang dan jasa
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More