Zelensky Sebut NATO Belum Siap untuk Tembak Jatuh Rudal Rusia
Jum'at, 04 Oktober 2024 - 10:33 WIB
Mantan perdana menteri (PM) Belanda itu mengatakan kepada Zelensky bahwa adalah prioritas dan hak istimewanya untuk mendukung Kyiv dan bekerja untuk memastikan bahwa Ukraina menang.
"Suatu hari nanti Ukraina akan menjadi anggota penuh NATO," katanya. "Rusia tidak memiliki hak suara dan hak veto," imbuh dia.
Rutte mengabaikan pertanyaan tentang pertahanan udara dan pembatasan penggunaan senjata jarak jauh Barat oleh Ukraina, namun, dengan mencatat bahwa itu bukan keputusan NATO, tetapi keputusan masing-masing anggota blok.
"Menembak jatuh pesawat tanpa awak atau rudal yang melanggar wilayah Sekutu, tentu saja, merupakan keputusan otoritas nasional," kata Rutte.
"Tetapi karena itu juga memengaruhi NATO, negara-negara anggota terus berkonsultasi secara dekat ketika situasi itu muncul."
Mengenai pembatasan penggunaan senjata yang dikirim ke Ukraina, Rutte mengatakan: "Itu terserah masing-masing sekutu untuk memutuskan."
"Bukan NATO," imbuh Rutte, meski faktanya blok tersebut bermaksud untuk membahas masalah tersebut pada pertemuannya 12 Oktober nanti.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bulan lalu bahwa masalahnya bukan tentang mengizinkan Ukraina melakukan ini atau itu, tetapi tentang fakta bahwa senjata jarak jauh tidak dapat digunakan tanpa keterlibatan langsung militer Barat.
"Ini berarti negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa akan berperang melawan Rusia," kata Putin saat itu.
"Ini akan mengubah sifat konflik Ukraina dan mengharuskan Rusia untuk mengambil keputusan yang tepat," papar Putin.
"Suatu hari nanti Ukraina akan menjadi anggota penuh NATO," katanya. "Rusia tidak memiliki hak suara dan hak veto," imbuh dia.
Rutte mengabaikan pertanyaan tentang pertahanan udara dan pembatasan penggunaan senjata jarak jauh Barat oleh Ukraina, namun, dengan mencatat bahwa itu bukan keputusan NATO, tetapi keputusan masing-masing anggota blok.
"Menembak jatuh pesawat tanpa awak atau rudal yang melanggar wilayah Sekutu, tentu saja, merupakan keputusan otoritas nasional," kata Rutte.
"Tetapi karena itu juga memengaruhi NATO, negara-negara anggota terus berkonsultasi secara dekat ketika situasi itu muncul."
Mengenai pembatasan penggunaan senjata yang dikirim ke Ukraina, Rutte mengatakan: "Itu terserah masing-masing sekutu untuk memutuskan."
"Bukan NATO," imbuh Rutte, meski faktanya blok tersebut bermaksud untuk membahas masalah tersebut pada pertemuannya 12 Oktober nanti.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bulan lalu bahwa masalahnya bukan tentang mengizinkan Ukraina melakukan ini atau itu, tetapi tentang fakta bahwa senjata jarak jauh tidak dapat digunakan tanpa keterlibatan langsung militer Barat.
"Ini berarti negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa akan berperang melawan Rusia," kata Putin saat itu.
"Ini akan mengubah sifat konflik Ukraina dan mengharuskan Rusia untuk mengambil keputusan yang tepat," papar Putin.
tulis komentar anda