Israel Invasi Darat Lebanon, Hizbullah Tak Gentar
Selasa, 01 Oktober 2024 - 07:20 WIB
BEIRUT - Israel telah resmi meluncurkan invasi darat ke Lebanon dengan dalih memerangi Hizbullah mulai Selasa (10/1/2024) dini hari. Kelompok Hizbullah tak gentar, menyatakan siap untuk perang darat.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pengumuman di X mengatakan invasi darat bagian dari Operasi Panah Utara sudah dimulai di Lebanon selatan.
"Operasi ini ditujukan terhadap target dan infrastruktur organisasi Hizbullah, di sejumlah desa dekat perbatasan, yang menimbulkan ancaman langsung dan nyata bagi permukiman Israel di perbatasan utara," bunyi pernyataan IDF.
IDF menambahkan bahwa operasi darat telah disetujui dan sedang dilaksanakan sesuai dengan keputusan di tingkat politik rezim pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
"Operasi Panah Utara berlanjut sesuai dengan penilaian situasi di Gaza dan daerah lain," lanjut IDF, menekankan bahwa tujuan operasi tersebut adalah untuk membuat wilayah perbatasan aman bagi warga Israel yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
Wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem menyatakan kelompoknya siap menghadapi perang darat melawan tentara Zionis.
"Pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat," katanya.
Israel telah meningkatkan operasi militernya melawan Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir, termasuk pengeboman udara yang telah menewaskan sedikitnya 1.300 orang di Lebanon, menurut otoritas kesehatan setempat.
Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunggah video di X tentang percakapannya dengan pasukan Israel.
"Bersama dengan para petempur Brigade ke-188 di perbatasan utara—pasukan siap dan bersiap untuk menyerang Hizbullah dengan kekuatan," demikian komentar yang menyertai videonya dalam bahasa Ibrani.
Gallant menambahkan, "Israel akan menggunakan semua cara yang kami miliki."
Berbicara kepada pasukan Israel pada Rabu lalu, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan bahwa serangan udara baru-baru ini terhadap target-target Hizbullah di Lebanon ditujukan untuk mempersiapkan daerah itu untuk kemungkinan invasi darat.
"Anda akan masuk, menghancurkan musuh di sana, dan menghancurkan infrastruktur mereka secara meyakinkan," kata Halevi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pengumuman di X mengatakan invasi darat bagian dari Operasi Panah Utara sudah dimulai di Lebanon selatan.
"Operasi ini ditujukan terhadap target dan infrastruktur organisasi Hizbullah, di sejumlah desa dekat perbatasan, yang menimbulkan ancaman langsung dan nyata bagi permukiman Israel di perbatasan utara," bunyi pernyataan IDF.
IDF menambahkan bahwa operasi darat telah disetujui dan sedang dilaksanakan sesuai dengan keputusan di tingkat politik rezim pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
"Operasi Panah Utara berlanjut sesuai dengan penilaian situasi di Gaza dan daerah lain," lanjut IDF, menekankan bahwa tujuan operasi tersebut adalah untuk membuat wilayah perbatasan aman bagi warga Israel yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
Wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem menyatakan kelompoknya siap menghadapi perang darat melawan tentara Zionis.
"Pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat," katanya.
Israel telah meningkatkan operasi militernya melawan Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir, termasuk pengeboman udara yang telah menewaskan sedikitnya 1.300 orang di Lebanon, menurut otoritas kesehatan setempat.
Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunggah video di X tentang percakapannya dengan pasukan Israel.
"Bersama dengan para petempur Brigade ke-188 di perbatasan utara—pasukan siap dan bersiap untuk menyerang Hizbullah dengan kekuatan," demikian komentar yang menyertai videonya dalam bahasa Ibrani.
Gallant menambahkan, "Israel akan menggunakan semua cara yang kami miliki."
Berbicara kepada pasukan Israel pada Rabu lalu, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan bahwa serangan udara baru-baru ini terhadap target-target Hizbullah di Lebanon ditujukan untuk mempersiapkan daerah itu untuk kemungkinan invasi darat.
"Anda akan masuk, menghancurkan musuh di sana, dan menghancurkan infrastruktur mereka secara meyakinkan," kata Halevi.
(mas)
tulis komentar anda