Mengejutkan, Israel Sukses Habisi Nasrallah karena Bantuan Mata-mata Iran
Senin, 30 September 2024 - 09:41 WIB
Sebelum pager tersebut tiba di Lebanon, operator Israel memasang bahan peledak di dalamnya. Operasi tersebut ditingkatkan untuk memproduksi ribuan pager, yang membutuhkan manufaktur yang canggih, sambung laporan New York Times.
Masih menurut laporan New York Times, investasi Israel dalam pengumpulan intelijen yang lebih besar pertama kali membuahkan hasil pada tahun 2008 ketika Mossad bekerja sama dengan CIA untuk membunuh agen utama Hizbullah, Imad Mugniyah, di Suriah.
Pada tahun 2020, Qassem Suleimani, yang memimpin Pasukan Quds Iran, terbang ke Damaskus Suriah dan berkendara dalam konvoi ke Beirut untuk bertemu Nasrallah. Israel tidak mencoba membunuh Nasrallah saat itu karena takut memulai perang.
Israel meneruskan informasi tersebut ke AS dan Suleimani tewas dalam serangan pesawat nirawak di bandara Baghdad.
Serangan Hamas pada 7 Oktober di kota-kota Israel memicu konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Ketika serangan balik Israel memicu perang di Gaza, Hizbullah mulai menargetkan Israel.
Selama beberapa bulan terakhir, Tel Aviv habis-habisan melawan Hizbullah.
Serangan pada 30 Juli menewaskan Fuad Shukr, salah satu komandan militer tertinggi kelompok itu.
Sekitar tiga minggu kemudian, serangan menewaskan Ibrahim Aqil, kepala Pasukan Radwan—unit elite Hizbullah, dan 15 komandan lainnya.
Beberapa hari kemudian, serangan lain menewaskan Ibrahim Mohammed Kobeissi, yang memimpin beberapa unit Hizbullah, termasuk unit rudal berpemandu. Keesokan harinya, Mohammed Srur, kepala unit pesawat nirawak Hizbullah, tewas dalam serangan itu.
Pemimpin Tertinggi Hizbullah Jadi Target
Masih menurut laporan New York Times, investasi Israel dalam pengumpulan intelijen yang lebih besar pertama kali membuahkan hasil pada tahun 2008 ketika Mossad bekerja sama dengan CIA untuk membunuh agen utama Hizbullah, Imad Mugniyah, di Suriah.
Pada tahun 2020, Qassem Suleimani, yang memimpin Pasukan Quds Iran, terbang ke Damaskus Suriah dan berkendara dalam konvoi ke Beirut untuk bertemu Nasrallah. Israel tidak mencoba membunuh Nasrallah saat itu karena takut memulai perang.
Israel meneruskan informasi tersebut ke AS dan Suleimani tewas dalam serangan pesawat nirawak di bandara Baghdad.
Serangan Hamas pada 7 Oktober di kota-kota Israel memicu konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Ketika serangan balik Israel memicu perang di Gaza, Hizbullah mulai menargetkan Israel.
Selama beberapa bulan terakhir, Tel Aviv habis-habisan melawan Hizbullah.
Serangan pada 30 Juli menewaskan Fuad Shukr, salah satu komandan militer tertinggi kelompok itu.
Sekitar tiga minggu kemudian, serangan menewaskan Ibrahim Aqil, kepala Pasukan Radwan—unit elite Hizbullah, dan 15 komandan lainnya.
Beberapa hari kemudian, serangan lain menewaskan Ibrahim Mohammed Kobeissi, yang memimpin beberapa unit Hizbullah, termasuk unit rudal berpemandu. Keesokan harinya, Mohammed Srur, kepala unit pesawat nirawak Hizbullah, tewas dalam serangan itu.
tulis komentar anda