Profil Abbas Nilforushan, Komandan Senior IRGC yang Tewas Bersama Hassan Nasrallah

Minggu, 29 September 2024 - 21:55 WIB
Hebatnya, ia berpartisipasi di garis depan barat dan selatan selama perang di usia muda 14 tahun.

Keterlibatan awal dalam konflik ini menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap pertahanan Iran, yang pada akhirnya membentuk karier militernya dan berkontribusi pada kenaikan pangkatnya.

Sepanjang perang, ia membedakan dirinya sebagai komandan terkemuka, yang berhasil memimpin beberapa operasi militer penting.

3. Ahli Manajemen Strategis

Setelah berakhirnya perang Iran-Irak, Nilforushan terus memperluas keahliannya dengan menekuni studi akademis dalam manajemen strategis.

Melansir Press Tv, ia akhirnya meraih gelar Ph.D dari Universitas Imam Hussein, yang semakin memperkuat kredibilitasnya sebagai pemimpin militer dan ahli strategi di IRGC.

Dari tahun 2005 hingga 2007, ia menjabat sebagai Wakil Komandan Operasi di Angkatan Darat IRGC.

4. Pemimpin Kaderisasi Militer Iran

Pengalaman ini menjadi dasar bagi pengangkatannya selanjutnya sebagai komandan Sekolah Staf dan Komando IRGC dari tahun 2010 hingga 2014, di mana ia berkontribusi pada pengembangan dan pendidikan generasi pemimpin militer Iran berikutnya.

Pada bulan Juni 2019, Nilforushan secara resmi diangkat sebagai Wakil Komandan Operasi IRGC atas perintah Panglima Tertinggi korps, Mayor Jenderal Hossein Salami, sebuah jabatan yang dipegangnya hingga ia meninggal secara tragis.

Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, adalah seorang pemimpin visioner dan tulang punggung Poros Perlawanan.

5. Arsitek Poros Perlawanan

Berkat pengalamannya yang luas di medan perang dan upayanya yang tak tergoyahkan dalam mendukung Poros Perlawanan—yang mencakup kelompok-kelompok seperti Hizbullah di Lebanon dan faksi-faksi perlawanan Palestina—Jenderal Nilforushan menjadi tokoh penting dalam memajukan perjuangan perlawanan terhadap pendudukan dan intervensi asing.

Keterlibatannya yang tak tergoyahkan dalam strategi militer dan diplomatik terbukti berperan penting dalam memperkuat Poros Perlawanan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!