85 Ton Bom Sudah Dijatuhkan Israel di Lebanon, Berjenis Apa Bom Tersebut?
Minggu, 29 September 2024 - 16:45 WIB
BEIRUT - Israel telah menjatuhkan setidaknya 85 ton bom dalam serangkaian serangan pesawat udara ke Lebanon.
Al Jazeera telah berbicara dengan analis militer dan keamanan Elijah Magnier tentang jenis bom yang digunakan dalam serangan besar-besaran Israel di Beirut kemarin.
“Kami memiliki informasi yang diberikan oleh angkatan udara Israel ketika mereka mengatakan telah menggunakan 85 ton bahan peledak, yang setiap bomnya berbobot satu ton. Jadi ini adalah informasi yang sangat berharga," kata Magnier.
“Dan saya pikir kombinasi kedua bom tersebut dapat menciptakan efek yang telah kita lihat – sebuah kawah di pinggiran kota Beirut, di lokasi itu, di mana semua bangunan runtuh di dalam kawah tersebut," kata Magnier.
Magnier mengungkapkan, utulah sebabnya akan butuh waktu yang sangat lama untuk menemukan dan menemukan semua mayat di dalamnya.”
Al Jazeera telah berbicara dengan analis militer dan keamanan Elijah Magnier tentang jenis bom yang digunakan dalam serangan besar-besaran Israel di Beirut kemarin.
“Kami memiliki informasi yang diberikan oleh angkatan udara Israel ketika mereka mengatakan telah menggunakan 85 ton bahan peledak, yang setiap bomnya berbobot satu ton. Jadi ini adalah informasi yang sangat berharga," kata Magnier.
85 Ton Bom Sudah Dijatuhkan Israel di Lebanon, Berjenis Apa Bom Tersebut?
1. Bom yang Menciptakan Gempa Bumi
“Pertama-tama, hal itu memang telah menciptakan semacam gempa bumi di Beirut. Saya berbicara dengan banyak orang di seluruh Beirut, mereka semua merasakannya seperti di lingkungan tetangga, dan itu benar-benar dahsyat di kota urban seperti Beirut," kata Magnier.2. GBU-31 JDAM yang Dikembangkan AS
Menurut Magnier, GBU-31 JDAM [Joint Direct Attack Munition] yang dikembangkan oleh Amerika dan ada di gudang senjata Israel. Mereka [AS] telah mengirimkan ribuan bom ini dan telah digunakan di Gaza terhadap banyak target.3. Spice 2000 yang Dibuat Israel
“Dan yang lainnya adalah Spice 2000 yang dikembangkan oleh produsen Israel Rafael," jelas Magnier.“Dan saya pikir kombinasi kedua bom tersebut dapat menciptakan efek yang telah kita lihat – sebuah kawah di pinggiran kota Beirut, di lokasi itu, di mana semua bangunan runtuh di dalam kawah tersebut," kata Magnier.
Magnier mengungkapkan, utulah sebabnya akan butuh waktu yang sangat lama untuk menemukan dan menemukan semua mayat di dalamnya.”
(ahm)
tulis komentar anda